Air Rendaman Meteorit Dijadikan Obat, Peneliti: Jika Mengandung Radioaktif Bisa Sebabkan Kanker
Peneliti Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL), Robiatul Muztaba menyayangkan aksi masyarakat yang meminum air rendaman meteorit karena percaya
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Peneliti Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL), Robiatul Muztaba menyayangkan aksi masyarakat yang meminum air rendaman meteorit karena percaya sebagai obat.
Menurut Robiatul, meminum air rendaman tersebut bisa berpotensi membahayakan kesehatan.
Sebab, batu meteorit telah diteliti dan mengandung unsur logam.
Namun belum diketahui apakah batu mengandung radioaktif.
"Jika mengandung radioaktif, bisa menyebabkan kanker," ujar dia, Jumat (29/1/2021) malam.
Robiatul meminta, warga menghentikan pemahaman dan aktivitas tersebut.
"Warga percaya ada khasiat, padahal enggak ada. Kami mengedukasi agar warga tidak mengonsumsi air itu," ungkapnya.
Baca juga: POPULER Fakta Meteorit Jatuh di Lampung Tengah | Tangisan Ayah Korban Sriwijaya Air SJ 182 di Sragen
Meteorit Jatuh di Lampung Tengah
Sebelumnya, warga di Desa Muyodadi, Punggur, Lampung Tengah dikejutkan dengan jatuhnya meteorit.
Benda dari luar angkasa itu jatuh di rumah seorang warga desa yang bernama Munjilah (60).
Sedangkan waktu jatuhnya meteorit pada Kamis (28/1/2021) malam.
Munjilah mengatakan, mulanya ia dan suami mendengar suara benda berat jatuh disertai dentuman keras.
"Saya sama suami langsung ke dapur. Di dinding bagian bawah ada batu," ujar dia, Jumat (29/1/2021).
Munjilah melihat di tanah tempat batu itu terjatuh terdapat cerukan berdiameter 20 sentimeter dan berkedalaman 6 sentimeter bekas dihantam benda keras.