Kisah 'Kampung Mati' di Blok Tarikolot Majalengka, Setiap Detik Terjadi Pergerakan Tanah
Suasana sepi menghinggapi sebuah perkampungan yang berada di Blok Tarikolot, Desa Sidamukti, Majalengka, Jawa Barat.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Suasana sepi menghinggapi sebuah perkampungan yang berada di Blok Tarikolot, Desa Sidamukti, Majalengka, Jawa Barat.
Rumah-rumah di perkampungan tersebut ditinggal begitu saja oleh para penghuninya.
Kesan menyeramkan dan angker pun muncul saat waratawan Tribuncirebon.com menyusuri perkampungan tersebut.
Jumlah binatang seperti anjing maupun ayam lebih banyak terlihat dibanding kehidupan manusia.
Jalan yang berlumpur, ditambah suara khas hewan hutan tampak terus terngiang.
Baca juga: Lokasi Bencana Pergerakan Tanah di Blok Tarikolot Majalengka Kini Jadi Kampung Mati
Bangunan rumah juga banyak tampak terbengkalai.
Kesan kotor dan kumuh menambah kesan angker di area tersebut.
Sementara, pintu-pintu rumah dan jendela telah dimakan rayap.
Jendelanya terbuka dan baut engselnya sudah banyak yang lepas.
Adapun, cat-cat dindingnya mengelupas, buram.
Diketahu, sebelum menjadi 'Kampung Mati', perkampungan tersebut sebetulnya dihuni ratusan kepala keluarga.
Baca juga: Komisi VIII DPR RI Tinjau Lokasi Bencana Pergerakan Tanah di Majalengka
Namun bencana pergerakan tanah yang terjadi di perkampungan tersebut membuat warga memilih pindah dan meninggalkan rumahnya.
Karwan, Kepala Desa (Kuwu) Sidamukti, menceritakan bagaimana bencana tersebut terjadi.