Terpapar Covid-19, Jenazah Ajudan Wali Kota Denpasar akan Dimakamkan 16 Februari 2021
Sebagai atasan dari Gunantara, Dewa Rai merasa sangat kehilangan. Gunantara adalah sosok yang ulet dan memiliki kinerja yang bagus.
Editor: Dewi Agustina
"Dalam mengatur jadwal pintar, dia pintar melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Kan banyak juga ada masyarakat atau adat yang ingin beraudiensi dengan Pak Wali. Nah dia yang mengatur sehingga masyarakat bisa tetap terlayani dan bertemu dengan wali kota," katanya.
"Sekali lagi, kami merasa sangat kehilangan. Kami kehilangan sosok yang ulet dan disiplin," katanya.
Dikonfirmasi Plt. Dirut RSUD Wangaya, IA Asweni Dewi mengatakan Gunantara dirujuk dari RS Graha Bakti Medika, Klungkung ke RSUD Wangaya tanggal 10 Februari 2021.
Ia memiliki keluhan sesak napas dan dirujuk pukul 23.00 Wita lalu dirawat di ICU RSUD Wangaya.
Sebelumnya, pada tanggal 8 Februari 2021 Gunantara sempat dites rapid antigen dan hasilnya positif.
"Tanggal 11 Februari diulang dengan swab PCR dan hasilnya juga positif," katanya.
Selama perawatan, Gunantara sempat sesak dibarengi dengan tensi naik.
Namun setelah diberikan terapi KMD, tensinya pun kembali turun.
Selanjutnya pada tanggal 12 Februari pagi, kondisinya stabil.
"Siangnya, kondisinya drop dan pukul 15.15 Wita kritis. Oleh dokter dan perawat dilakukan tindakan," katanya.
Pada Jumat 12 Februari 2021, pukul 16.50 Wita Kadek Gunantara dinyatakan meninggal dunia.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul UPDATE: Jenazah Ajudan Walikota Denpasar Rencananya Akan Dikubur 16 Februari 2021