Lima Poin Isi Surat Dinas Pendidikan Kota Depok yang Larang Siswa Rayakan Hari Valentine
Dinas Pendidikan Kota Depok mengeluarkan Surat Edaran yang berisi larangan untuk merayakan hari kasih sayang (valentine) atau valentine day bagi siswa
Penulis: Daryono
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Dinas Pendidikan Kota Depok mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang berisi larangan untuk merayakan hari kasih sayang (valentine) atau valentine day bagi siswa.
Dikutip dari laman resmi Dinas Pendidikan Kota Depok, Minggu (14/2/2021), SE larangan merayakan Valentine itu dikeluarkan pada 11 Februari 2021.
SE dengan nomor 005/1686/II/Disdik/2021 tersebut ditujukan kepada Pengawas SD dan SMP, Kepala SD Negeri/Swasta, Kepala SMP Negeri/Swasta dan Pimpinan Lembaga Pendidikan Non Formal di Depok.
Dalam surat tersebut, Dinas Pendidikan Kota Depok menyampaikan lima hal berkaitan dengan Hari Valentine yang dianggap tidak sesuai dengan norma agama, sosial dan budaya Indonesia.
Baca juga: Selamat Hari Valentine, Ini Kumpulan Ucapan yang Bisa Dikirim ke WA atau Jadi Status IG, FB, Twitter
Berikut lima poin dari SE Larangan Hari Valentine:
1. Menghimbau peserta didik untuk tidak merayakan Hari Kasih Sayang (Valentine Day).
2. Pengawas, kepala sekolah, dan guru melakukan pengawasan dan pemantauan kegiatan peserta didik di masing-masing satuan pendidikan.
3. Menanamkan sikap dan perilaku melestarikan nilai-nilai luhur budaya Indonesia di lingkungan sekolah.
4. Mengambil langlah-langkah pencegahan kegiatan dimaksud.
5. Turut mendukung pelaksanaan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam mencegah penularan Covid-19.
SE tersebut ditandatangi Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin.
Sejarah Hari Valentine
Perayaan Hari Valentine atau Valentine Day selalu dirayakan setiap tanggal 14 Februari setiap tahunnya.
Di tahun 2021, Hari Valentine dirayakan pada Minggu (14/2/2021) hari ini.
Perayaan Hari Valentine biasanya identik dengan cokelat atau bunga yang diberikan kepada pasangan.
Lantas, bagaimana sejarah perayaan Hari Valentine atau Valentine Day ini?
Baca juga: 3 Zodiak yang Diprediksi Bernasib Buruk saat Valentine, Pisces Salah Satunya, Apakah Kamu Termasuk?
Dikutip dari History.com, salah satu legenda berpendapat, Valentine adalah seorang pendeta yang mengabdi pada abad ketiga di Roma.
Ketika Kaisar Claudius II memutuskan pria lajang yang menjadi tentara lebih baik daripada mereka yang memiliki istri dan keluarga, dia melarang pernikahan bagi para pemuda.
Valentine yang menyadari ketidakadilan dari keputusan tersebut, menentang Claudius dan terus melakukan pernikahan untuk kekasih muda secara diam-diam.
Ketika tindakan Valentine diketahui, Claudius memerintahkan agar dia dihukum mati.
Sementara itu, pendapat lain mengatakan, Santo Valentine yang berasal dari Terni, seorang uskup yang menjadi awal mula perayaan Hari Valentine.
Santo Valentine juga orang yang dipenggal oleh Kaisar Claudius II di luar Roma.
Cerita lain menunjukkan, Valentine mungkin telah dibunuh karena berusaha membantu orang Kristen melarikan diri dari penjara Romawi.
Menurut salah satu legenda, Valentine yang dipenjara sebenarnya mengirim ucapan "valentine" pertama untuk dirinya sendiri setelah dia jatuh cinta dengan seorang gadis muda.
Sebelum kematiannya, diduga dia menulis surat dengan tanda tangan 'From your Valentine', sebuah ekspresi yang masih digunakan sampai sekarang.
Meskipun kebenaran di balik legenda Valentine tidak jelas, semua cerita itu menekankan daya tariknya sebagai sosok yang simpatik, heroik, dan romantis.
Pada Abad Pertengahan, mungkin berkat reputasi ini, Valentine menjadi salah satu santo paling populer di Inggris dan Perancis.
Baca juga: Valentine, Penjualan Bunga di Tangsel Naik 40 Persen, Setangkai Mawar Dijual Rp 25 Ribu
Sementara beberapa orang percaya bahwa Hari Valentine dirayakan pada pertengahan Februari, untuk memperingati hari kematian Valentine.
Kemudian yang lainnya mengklaim bahwa gereja Kristen mungkin telah memutuskan untuk menempatkan hari raya St. Valentine di tengah-tengah Februari dalam upaya untuk "mengkristenkan" perayaan pagan Lupercalia.
Lupercalia adalah festival kesuburan yang didedikasikan untuk Faunus, dewa pertanian Romawi, serta pendiri Romawi Romulus dan Remus.
Untuk memulai festival, anggota Luperci, sebuah ordo pendeta Romawi, akan berkumpul di sebuah gua suci, di mana bayi Romulus dan Remus diyakini telah dirawat oleh serigala betina di sana.
Para pendeta akan mengorbankan seekor kambing untuk kesuburan, dan seekor anjing untuk pemurnian.
Sementara itu, setiap perayaan Hari Valentine, terdapat boneka Cupid di setiap ornamennya.
Lantas, siapa Cupid sebenarnya?
Masih dikutip dari sumber yang sama, Cupid sering digambarkan pada kartu Hari Valentine sebagai peri yang meluncurkan panah cinta pada kekasih yang tidak menaruh curiga.
Cupid atau Dewa Asmara Romawi merupakan kisah dari mitologi Yunani yang bernama Eros.
Kisah kelahiran Cupid atau Eros ada banyak versi.
Ada yang mengatakan, Cupid adalah putra Nyx dan Erebus; yang lainnya, dari Aphrodite dan Ares; yang lain lagi mengatakan dia adalah putra Iris dan Zephyrus atau bahkan Aphrodite dan Zeus (yang akan menjadi ayah dan kakeknya).
Baca juga: 10 Inspirasi Hadiah Spesial di Hari Valentine untuk Pria dan Wanita yang Anda Sayangi
Menurut penyair Yunani Archaic, Eros adalah seorang abadi tampan yang dimainkan dengan emosi para Dewa dan manusia, menggunakan panah emas untuk menghasut cinta dan mengarahkan orang untuk menabur kebencian.
Baru pada periode Helenistik, dia mulai digambarkan sebagai anak yang nakal dan gemuk, seperti penggambaran di kartu Hari Valentine.
(Tribunnews.com/Daryono, Whiesa)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.