FAKTA Dana Hibah Rp 9 Miliar untuk Museum SBY di Pacitan, Demokrat Sebut Bukan Permintaan SBY
Pemerintah Provinsi Jawa Timur disebut memberi dana hibah Rp 9 miliar untuk pembangunan Museum kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pacitan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Provinsi Jawa Timur disebut memberikan dana hibah Rp 9 miliar untuk pembangunan Museum Kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Dana hibah tersebut diduga berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang diberikan kepada Yudhoyono Foundation.
Partai Demokrat dan Bupati Pacitan akhirnya buka suara atas isu tersebut.
Berikut fakta-fakta yang Tribunnews.com rangkum, Rabu (17/2/2021):
Usulan Pemkab Pacitan
Bupati Pacitan, Indartato mengungkapkan, Pemkab Pacitan pernah mengusulkan dana bantuan pembangunan Museum dan Galeri SBY-ANI kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Ceritanya dulu pemerintah daerah (Pacitan) mengusulkan kepada Ibu Gubernur (Pemprov), untuk memohon dukungan," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (16/2/2021).
Setelah usulan diterima, Kabupaten Pacitan menerima dana yang disebut sebagai bantuan keuangan khusus (BKK) dari Pemprov Jawa Timur pada 9 Desember 2020 lalu.
Pemkab Pacitan lalu memasukkan dana itu ke dalam APBD Pacitan 2021.
Museum SBY diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor pariwisata di Kabupaten Pacitan.
Namun, dana itu belum diserahkan untuk pembangunan museum karena masalah administrasi.
Baca juga: Museum SBY Disebut dapat Dana Rp 9 Miliar, Andi Arief: Itu Fitnah Buzzer
Baca juga: SBY: Era Saya Dulu Pers Sangat Kritis, Sangat Keras Bahkan Terkadang Sangat Sinis
Jadi Wahana Pengenalan Sejarah
Wasekjen Partai Demokrat, Renanda Bachtar mengatakan, bantuan pemerintah untuk pembangunan Museum SBY seharusnya tidak menjadi masalah yang diributkan.
Namun sudah sepatutnya menjadi kewajiban pemerintah untuk mendukung berdirinya museum.
Menurutnya, pendirian Museum SBY dan Galeri Ani menggambarkan perjalanan utuh seorang SBY memimpin negara selama 10 tahun.
Hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjungnya.
"Tentu akan menjadi wahana pengenalan sejarah yang sangat berguna dan mengaspirasi siapapun nanti yang mengunjunginya," ujarnya, dikutip dari Kompas TV, Selasa (16/2/2021).
Baca juga: Komentar SBY soal Kritik pada Pemerintah, Ibaratkan Kritik Laksana Obat dan Pujian Layaknya Gula
Baca juga: Mengenal Bendungan Tukul di Kampung Halaman SBY yang Dibangun di Era Jokowi
Bukan Permintaan SBY
Bendahara Umum Partai Demokrat, Renville Antonio menyebut, BKK melalui Yudhoyono Foundation bukan atas permintaan SBY.
"Pak SBY tidak pernah meminta, jadi ini murni (bantuan)," ujarnya, dikutip dari TribunJatim.com, Rabu (17/2/2021).
"Kami berterima kasih, karena kami ingin membangun museum kepresidenan, presiden ke-6. Yang kebetulan Pak SBY presidennya, presiden ke-6, sekaligus Ketua MPP partai kami," jelas dia.
Menurutnya, pembangunan Museum SBY untuk meningkatkan daya tarik pariwisata di Pacitan.
"Museum ini bukan museum biasa. Museum ini cukup baik, besar, lengkap, dan nanti bisa menjadi destinasi wisata pendidikan, juga wisata yang lain. Bahwa (museum ini menggambarkan) bagaimana kepemimpinan presiden ke-6 (SBY)," ungkap dia.
Diketahui, Museum dan Galeri SBY-ANI dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektare di Jalan Lintas Selatan, Kelurahan Ploso, Pacitan.
Luas total bangunan museum sekira 7.500 meter persegi.
(Tribunnews.com/Nuryanti, TribunJatim.com/Bobby Constantine Koloway, Kompas.com/Kontributor Surabaya, Achmad Faizal, Kompas TV/Fadhilah)