Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu dan Anak yang Tewas di Bawah Kolong Tempat Tidur Diduga Kehabisan Darah, Kepala Korban Pecah

Ibu dan anak yang ditemukan tewas di bawah kolong tempat tidur diduga kehabisan darah. Hasil autopsi korban menujukkan bahwa kepala korban pecah.

Editor: Miftah
zoom-in Ibu dan Anak yang Tewas di Bawah Kolong Tempat Tidur Diduga Kehabisan Darah, Kepala Korban Pecah
NST
ilustrasi jenazah- Ibu dan anak yang ditemukan tewas di bawah kolong tempat tidur diduga kehabisan darah. Hasil autopsi korban menujukkan bahwa kepala korban pecah. 

Sebelumnya diberitakan, warga Kecamatan Simpang Jernih, digegerkan dengan penemuan dua mayat wanita di bawah kolong tempat tidur di rumah warga di Dusun Jati, Desa Simpang Jernih, Senin (15/2/2021) siang sekitar 12.30 WIB.

Jenazah ibu dan anak yang ditemukan di bawah kolong tempat tidur di rumahnya di Dusun Jati, Desa Simpang Jernih, Aceh Timur, diduga korban pembunuhan.

"Dugaan sementara korban pembunuhan. Namun motifnya sedang dalam penyelidikan, pasalnya harta korban tidak ada yang hilang dari rumahnya," ungkap Kapolres Aceh Timur AKBP Eko Widiantoro SIK MH, melalui Plt Kapolsek Simpang Jernih Ipda Rudiono SH.

Secara kasat mata, jelas Ipda Rudiono, tidak terlihat luka pada tubuh kedua korban karena kondisi jenazah sudah membengkak dan mencair.

"Begitu juga benda berharga pada tubuh korban, ada yang hilang atau tidak belum diketahui karena jenazah sudah membengkak, dan saat ini masih dalam proses otopsi di rumah sakit Bhayangkara Medan," ungkap Rudi.

Tujuan otopsi ini, ungkap Rudi, untuk menemukan bukti apakah korban dibunuh menggunakan benda tajam atau benda tumpul.

"Karena di lokasi kita juga tidak menemukan benda tajam. Tapi kita akan melakukan olah TKP kembali," ungkap Rudi.

BERITA REKOMENDASI

Rudi mengatakan, kedua jenazah diperkirakan sudah meninggal tiga atau empat hari yang lalu.

"Kejadiannya diduga Kamis malam (malam Jum'at), saat itu di Simpang Jernih dilanda hujan deras. Selain itu, rumah korban berjarak 50 meter dengan tetangga, serta berjarak sekitar 300 meter dari Polsek Simpang Jernih," ungkap Rudi.

Selama ini, korban hanya tinggal berdua di rumahnya.

Sedangkan dua anak laki-laki korban yang tinggal di desa setempat, juga sudah berumah tangga.

"Sebelum rumah didobrak paksa oleh warga Senin siang, saat itu kondisi rumah dalam keadaan terkunci dari luar dan dalam," ungkap Rudi.


Pendobrakan itu sendiri, dilakukan warga karena sudah tiga hari korban tak terlihat dan berulang kali ditelepon anaknya tidak ada jawaban.

Lalu, warga mendatangi rumah dan ditemukan banyak lalat di teras rumah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas