Panggilan Adek Sayang Berujung Maut, Pria Ini Tewas Dibacok, Pelaku Cemburu Istrinya Digoda
Pria bernama Andi Trio Santoso (33) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan harus berurusan dengan polisi lantaran telah membacoh Kudus (57) hin
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Pria bernama Andi Trio Santoso (33) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan harus berurusan dengan polisi lantaran telah membacoh Kudus (57) hingga meninggal dunia.
Diberitakan sebelumnya, anggota LSM Wahana Aspirasi Masyarakat (WAS) yang bertugas di Kabupaten OKU Selatan dianiaya oleh suami dari pemilik warung nasi dilatarbelakangi motif cemburu buta.
Korban yang yang sempat dilakukan pertolongan di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Umum Muaradua sempat akan di rujuk ke RS Kota Palembang dan dinyatakan meninggal dunia akibat mengalami luka berat kehabisan banyak darah, Senin (15/2/2021) sekitar pukul 17.30 WIB.
Baca juga: Kronologi Tiga Anggota KKB yang Menantang Perang TNI-Polri Tewas Saat Serang Aparat di Papua
Diwawancara Sripoku.com, diruang riksa Pidum Satreskrim Polres OKU Selatan, tersangka mengaku, menyesal telah menewaskan.
Namun ia beralasan hal itu spontan dilakukan karena korban memanggil istrinya dengan dengan sebutan 'adek sayang' dibagian dapur warung nasi depan kantor BPKAD OKU Selatan.
"Saat itu, saya pulang dari kebun mau makan, baru mau ngeletakan tas, tiba-tiba dia datang langsung manggil "adek sayang","ujar pelaku, menirukan korban saat diwawancara Selasa (16/2/2021).
Spontan, dengan kondisi masih lelah sepulang bekerja dari kebun, emosinya memuncak tak terkendali yang tanpa basa-basi membacok korban, beberapa kali menggunakan sebilah parang dipingganganya.
"Aku gak bilang apa-apa lagi, langsung saya bacok."
"Saya emosi sebab harga diri seorang suami, merasa dilecehkan karena dia (korban) menggoda istri saya di depan mata saya," ujar tersangka dengan nada terbata-bata.
Tersangka yang baru membina rumah tangga selama 3 bulan lebih, menduga saat itu korban tidak mengetahui keberadaannya, dilihat saat kejadian korban sempat terkejut melihat pelaku berada didapur pulang dari kebun.
Baca juga: Kakek 72 Tahun Tewas Gantung DIri, Diduga Depresi Penyakt Kanker yang Diderita Tak Kunjung Sembuh
"Dia terkejut pas ada aku disana, akupun emosi aku langsung naik darah," terangnya.
Bahkan, tersangka menyebut tak sempat meletakan parang dari kebun.
Langsung digunakan menyerang pelaku, masing-masing dua kali kearah bagian kepala, dan satu tusukan di bagian badan samping bagian kiri.
"Posisi parang masih di badan masih saya bawa, saat itu sebelum kejadian baru mau saya lepas di badan, tapi dia ngomong kayak gitu,"ucapnya.
"Saat itu, serangan pertama saya bacok arah kuping dia terjatuh, kemudian kebagian mulutnya dan bagian badan," tambahnya.
Setelah menyerang korban dan melihat pelaku telah terluka parah, dan berupaya menyelamatkan diri ke arah pos kantor BPKAD Komplek perkantoran Pemkab OKU Selatan.
Saat itu ia tak melakukan pengejaran, berusaha menenangkan diri dibagian dapur.
"Tidak saya kejar, saat itu dia (korban) sudah gak bisa ngomong, saya biarkan pergi."
"Saya nunggu didapur karena untuk menyerahkan diri ke kepolisian didepan kondisi sudah ramai orang-orang," ujarnya.
Disisi lain, setelah diserang korban sudah tak berdaya tanpa melakukan perlawanan menyelamatkan mencari pertolongan menuju kearah gerbang Kantor BPKAD Komplek Perkantoran Pemkab OKU Selatan tepatnya wilayah Desa Pelangki Kecamatan Muaradua OKU Selatan.
Baca juga: Pengantin Baru di Palembang Tewas Tenggelam di Dalam Mobil, Berawal Saat Korban Belajar Mengemudi
Tersangka mengatakan, baru membina rumah tangga bersama istrinya Isna (47) selama lebih dari 3 bulan terakhir, dan mulai membuka usaha warung nasi depan gerbang Kantor BPKAD Komplek perlantoran Pemkab OKU Selatan sejak sebulan belakangan ini.
Dikenal pendiam, pelaku yang keseharian banyak menghabiskan bekerja di kebun itu mengatakan, sama sekali tak mengenal korban.
"Setelah kejadian, didepan sudah ramai istri menyuruh saya diam didapur, nanti dipanggil dia hingga petugas kepolisian tiba,"kata Dia lagi.
Menurut pelaku, ia bersama istri baru sebulan membuka usaha warung nasi di lokasi.
Tergolong baru di tempat usahanya, ia sama sekali tak mengenal korban sebelumnya.
Tersangka Andi menyebut tak bermaksud menghabisi nyawa pelaku, hendak memberi efek jera atas kelancangan korban terhadap istrinya, namun setelah korban dikabarkan meninggal tersangka Andi mengaku menyesal dan akan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca juga: Bocah 4 Tahun Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai, Terseret Arus saat Ambil Ular Mainan yang Hanyut
Terpisah Kapolres OKU Selatan AKBP Zulkarnain Harahap SIK melalui Kasatreskrim AKP Apromico SIK, MH yang disampaikan Kanit Pidum Ipda Adrian Manaji SH mengatakan motif penganiayaan menyebabkan korban meninggal dunia dilatari ketersinggungan pelaku terhadap korban.
"Pelaku A (33) tersinggung karena korban menggoda istrinya dengan memanggil 'adek sayang' secara spontan pelaku yang kebetulan pelaku saat itu baru pulang dari kebun korban dikejar langsung membacok dibagian muka, telinga dan perut bagian kiri ,"ujar Ioda Adrian.
Pelaku diamankan petugas setelah kejadian dikediaamannya bersama barang bukti (BB) sebilah pisau dan sepasang sepatu milik korban. Korban dijerat pasal 338 subsider 353 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
"Pelaku kami terapkan pasal 338 subsider 354 ayat 2, untuk ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,"pungkas Adrian.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul "Adek Sayang" Jadi Penyebab Oknum LSM di Kabupaten OKU Selatan Dibacok Hingga Tewas Ini Pengakuannya
(Sripoku.com/ Alan Nopriansyah)