Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dapat Uang Ganti Rugi dari Pertamina, Warga Desa di Tuban Mendadak Kaya, Ternyata karena Proyek Ini

225 kepala keluarga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban mendadak menjadi miliarder setelah menjual tanah

Editor: Sanusi
zoom-in Dapat Uang Ganti Rugi dari Pertamina, Warga Desa di Tuban Mendadak Kaya, Ternyata karena Proyek Ini
TRIBUNJATIM/M SUDARSONO
Siti Nurul Hidayatin (32) Miliader Baru di Tuban 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 225 kepala keluarga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban mendadak menjadi miliarder setelah menjual tanah kepada PT Pertamina (Persero).

Di atas lahan yang telah dibeli tersebut akan dibangun kilang minyak grass root refinery (GGR) yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2026.

Pembangunan kilang minyak tersebut melibatkan Pertamina dan Rosneft asal Rusia.




Miliarder Baru

Ratusan warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, mendadak menjadi miliarder setelah mendapatkan uang ganti rugi pembebasan lahan dari proyek kilang yang digarap oleh PT Pertamina (Persero).

Hal itu pun tengah ramai dibicarakan di jagat media sosial, setelah sebuah rekaman video pendek yang viral menunjukkan datangnya belasan mobil yang diangkut oleh truk towing secara bersamaan di Desa Sumurgeneng.

Kepala Desa Sumurgeneng Gihanto mengatakan, setidaknya terdapat 225 warga yang mendapatkan uang penjualan tanah dari Pertamina. Rata-rata para warga menerima sekitar Rp 8 miliar.

BERITA TERKAIT

Pembebasan lahan tersebut dilakukan Pertamina untuk membangun Kilang Tuban yang merupakan proyek New Grass Root Refinery (NGRR). Proyek ini digarap perusahaan pelat merah itu untuk menciptakan kemandirian energi.

Kilang baru itu akan memiliki kapasitas produksi sebesar 300.000 barrel per hari. Selain itu, Kilang Tuban juga akan menghasilkan bahan bakar dengan kandungan yang lebih berkualitas, berstandar Euro V.

Kilang Tuban merupakan proyek yang digarap oleh perusahaan gabungan bernama PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia, yakni gabungan dari Pertamina dan perusahaan minyak dan gas asal Rusia, Rosneft.

Dilihat dari porsi kepemilikannya, Pertamina memiliki 55 persen saham Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia, sedangkan Rosneft memiliki 45 persen kepemilikan saham.

Untuk merealisasikan proyek tersebut, Pertamina pun membutuhkan lahan seluas 841 hektar. Adapun total nilai proyek mencapai Rp 211,9 triliun.

Pertamina pun menargetkan kilang baru tersebut sudah dapat mulai beroperasi pada 2026.

Borong 4 Mobil

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas