Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gara-gara Sengketa Tanah Warisan, Petani Tewas Dibunuh Iparnya, Sempat Saling Serang Pakai Parang

Seorang petani bernama Madderemeng (60) tewas di tangan iparnya. Pembunuhan itu terjadi dipicu soal sengketa tanah.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Gara-gara Sengketa Tanah Warisan, Petani Tewas Dibunuh Iparnya, Sempat Saling Serang Pakai Parang
Net
Seorang petani bernama Madderemeng (60) tewas di tangan iparnya. Pembunuhan itu terjadi dipicu soal sengketa tanah. 

Laporan Wartawan TribunBone.com, Kaswadi Anwar

TRIBUNNEWS.COM - Seorang petani bernama Madderemeng (60) tewas di tangan iparnya.

Pembunuhan itu terjadi dipicu soal sengketa tanah.

Sebelum tewas, korban dan pelaku sempat cekcok hingga saling serang menggunakan parang.

Madderemeng kemudian ditemukan tewas di kebunnya di Dusun Manceng'e, Desa Taccipong, Kecamatan Amali, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Warga Dusun Utta, Desa Taccipong ini ditemukan tewas dengan luka tebasan senjata tajam pada Rabu (17/2/2021) pukul 13.00 Wita.

Pelaku pembunuhan tak lain iparnya sendiri bernama Amir (62) warga Dusun Utta, Desa Taccipong.

Berita Rekomendasi

Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Ardy Yusuf mengungkapkan, kasus ini dilatarbelakangi persoalan tanah.

Pelaku merasa, korban ingin menguasai tanah warisan yang telah dibagi sebelumnya.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Ibu dan Anak Tewas di Kolong Tempat Tidur, Pelakunya Tetangga, 1 Korban Dirudapaksa

Baca juga: Ngaku Dapat Bisikan Gaib, Seorang Pria Nekat Bakar Rumahnya, Ibu yang Tidur Lelap Tewas Terbakar

"Orang tua korban sudah bagi warisan tanah. Namun, pelaku merasa masih ada upaya korban untuk merebut bagian yang telah dibagi. Korban dan pelaku ini saudara ipar," ungkapnya Kamis (18/2/2021).

Ardy menuturkan peristiwa bermula ketika pelaku mendapati korban sedang mengumpulkan kelapa di kebun. Keduanya terlibat cekcok.

"Pelaku bertanya kepada korban. Kenapa kau kumpul kelapa saya. Dijawab oleh korban, inikan punya saya. Nenek saya yang tanam," tuturnya.

Lanjut Ardy, dari pengakuan pelaku, korban juga sering mengupas batang tanaman coklat miliknya, sehingga tanaman coklatnya mati.

"Jadi sudah ada dendam sebelumnya," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas