Iseng Berujung Nyawa Melayang, Junaidi Kesal karena Celananya Dipelorotkan, Tikam Darsan Pakai Kuduk
Junaidi merasa kesal karena celananya dipelorotkan di hadapan para tetangga. Emosi, ia pun menikam Darsan memakai kuduk.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Di saat yang sama, Arya tengah mengendarai motor bersama teman-temannya.
Saat berada di Jalan Panggang-Siluk-Imogiri, Arya melempar cat ke arah Fatur.
Motifnya hanya karena iseng.
Tak berhenti di situ, Arya mengejar Fatur menggunakan sepeda motor.
Kemudian, Arya menendang motor Fatur hingga remaja itu jatuh di Jalan Siluk-Imogiri, Desa Kebunagung, Imogiri.
Fatur meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke Rumah Sakit Nur Hidayah dan dirujuk ke RS Sardjito.
Ia mengalami patah tulang leher, retak tulang punggung dan tulang ekor bergeser.
Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono, mengatakan Arya melakukan hal tersebut lantaran iseng.
"Motivasi tersangka melempar dan menendang korban sementara sifatnya karena iseng."
"Setelah itu baru mereka mengejar korban hingga kemudian menendang dan jatuh," kata Wachyu.
Kepada polisi, Arya juga mengaku mencari korbannya secara acak.
Dari kamera CCTV, polisi kemudian menangkap Arya dan 11 orang lainnya yang merupakan teman Arya.
Mereka bersama dengan Arya saat peristiwa nahas itu terjadi.
Kelompok ini berkomunikasi dengan grup di aplikasi WhatsApp.
Mereka mengaku tidak tergabung dalam geng apapun.
Arya dijerat Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.
Polisi menyita sejumlah barang bukti, seperti motor Arya, motor Fatur, serta dua bungkus plastik bekas cat warna kuning dan biru.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Iseng Tendang Orang Tak Dikenal sampai Tewas, Ibu Korban: Nyawa Dibayar Nyawa"
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun Sumsel/Ehdi Amin, Kompas.com/Aji YK Putra)