Kembali Terjadi di Aceh Barat Daya, Mata Pisau Mesin Babat Rumput Kembali Telan Nyawa
Melihat kaki kanannya putus, Muksin meminta pertolongan ke warga, agar menyampaikan kejadian tersebut kepada keluarganya namun nyawanya tak tertolong
Editor: Eko Sutriyanto
"Memang tidak layak, kalau pun tetap pakai mesin potong rumput, pakai pisau yang bagus saja.
Jangan yang murah dan mudah patah, karena ini membahayakan pekerja dan orang lain," pintanya.
Karena, sebutnya, kejadian terkena pisau mesin potong rumput bukanlah pertama kali terjadi di Abdya ini.
"Dua peristiwa ini, bisa menjadi obat dan peringatan bagi kita.
Baca juga: Buaya 4 Meter Mati Terperangkap, Diduga Mangsa Warga Pulang Pisau Kalteng
Agar hati-hati, dan tidak memakai mata pisau seperti itu lagi, pakai yang aman saja," pungkasnya.
Di Pidie juga dilaporkan seorang bocah bernama Muhammad Aqil (12) asal Gampong Muko Dayah, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya, Minggu (21/2/2021) sekira pukul 13.30 WIB terkena pisau mesin pembabat rumput saat sedang melintasi di pinggir ruas jalan negara Banda Aceh-Medan atau persisnya di Gampong Blang Dalam, Bandar Dua.
Syahrul Fadhila selaku kakak kepada Serambi, Minggu (21/2/2021) mengatakan, musibah ini terjadi saat Muhammad Aqil bermain melintasi ruas jalan raya Banda Aceh-Medan di seputaran Gampong Blang Dalam.
"Tiba-tiba saja, mata Muhammad Aqil terkena mata mesin pembabat rumput yang mengenai bagian mata sebelah kiri dan kondisinya kini memprihatinkan,"sebutnya.
Melihat kondisi demikian anak keempat dari pasangan Saiful Bahri dan Asmanita langsung menghubungi pihak RSUD Pijay guna mendapat pertolongan secara medis.
Namun dikarenakan mengalami luka parah, pihak Puskesmas langsung merujuk ke Banda Aceh, Rumah Sakit Bhayangkara guna mendapat penanganan secara maksimal.
"Kami berharap dukungan doa masyarakat agar adinda kami ini cepat diberikan kesembuhan,"ungkapnya.
Tangan perawat Abdya putus
Sebelumnya tangan perawat Aceh Barat Daya putus terkena mata pisau mesin babat rumput
Teka-teki penyebab putusnya tangan kanan Anna Mutia (28) perawat Rumah Sakit Umum Teungku Peukan Aceh Barat Daya (RSUTP Abdya) yang berujung meninggal dunia, kini terjawab sudah.