Temuan Terowongan di Proyek Bendungan Tamblang Buleleng, Berusia 950 Tahun dan untuk Pengaturan Air
Yang ditemukan adalah terowongan artifisial, terowongan buatan, yang dimanfaatkan untuk keperluan tertentu saat itu
Editor: Eko Sutriyanto
Dengan begitu, melalui adanya terowongan tersebut, dirinya menyimpulkan bahwa air Tukad Aya begitu penting bagi kehidupan masyarakat dari masa abad ke10 dan 11 masehi, termasuk terowongan di Pura Lebah di Deaa Suwug dan di Desa Sangsit.
Hanya saja, ketiga terowongan itu tidak selesai karena mengalami gagal teknologi.
"Setelah dilihat ke sana itu, tampaknya terutama yang di (terowongan) Tukad Aya itu menyentuh batuan beku yang tidak mungkin dipahat atau menggunakan alat transportasi.
Sekarang pun batuan batuan beku yang ada di lokasi di Bendungan Tamblang itu menggunakan bego juga tidak bisa ya digunakan peledakan," tuturnya.
Oleh karena itu, meskipun terowongan tersebut sudah dikerjakan cukup lama, tetapi tidak dapat diselesaikan secara sempurna karena terbentur masalah batuan dan teknologi yang belum memungkinkan.
Meskipun para pembuat terowongan tersebut sudah memperhitungkan berbagai kemungkinan.
Hal itu bisa dilihat dari dinding kiri dan kanan terowongan, terutama yang dekat dengan badan bendungan, antara 40 sampai 80 cm di kiri kanan dinding berisi cerikan untuk menempatkan lampu penerangan dan mengetahui keberadaan oksigen.
Di sisi lain, terowongan tersebut tidak lurus, tetapi berada di pinggir tebing yang dimaksudkan untuk membuat jendela-jendela, membuang tanah galian dan juga untuk saluran udara.
"Ini tentu benang merah atau nilai pentingnya bahwa Tukad Aya sudah berupaya dimanfaatkan oleh nenek moyang kita untuk keperluan pengairan, ataupun kesejahteraan masyarakat tetapi terkendala teknologi oleh batuan yang ada di sana," kata dia.
“Upaya nenek moyang terdahulu ini kemudian ada upaya untuk membuat bendungan yang awalnya lebih dulu di hulu, akan tetapi endak kenapa tiba-tiba di lokasi yang sekarang dan ketemulah terowongan kuno yang ada di lokasi bendungan tamblang tersebut,” imbuhnya.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Soal Temuan Terowongan di Proyek Bendungan Tamblang Buleleng, Ini Kata Kepala Balai Arkeologi Bali