Fakta-fakta Bayi Berkelamin Ganda di Bali, Belum Diberi Nama karena Orang Tua Masih Bingung
Seorang bayi dari Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, Bali lahir dengan jenis kelamin ganda, yakni laki-laki dan perempuan.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Seorang bayi dari Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, Bali lahir dengan jenis kelamin ganda, yakni laki-laki dan perempuan.
Bayi tersebut merupakan buah cinta dari I Dewa Made Rai Sudarsana (36) dan Made Giriantini (26).
Kondisi tersebut membuat orang tua sang bayi kebingungan.
Bagaimana informasi lengkap dari kejadian ini? Berikut Tribunnews rangkumkan fakta-faktanya.
Baca juga: Pemerintah Gelar Vaksinasi Drive Thru di Bali, Ini Informasinya
Belum tahu kelaminnya, si anak belum memiliki nama
Ayah sang bayi, Sudarsana menyebut, anaknya terkesan seperti memiliki kelamin ganda.
Kini, Sudarsana dan istrinya masih bingung dengan jenis kelamin anaknya.
"Sampai saat ini kami belum mengetahui anak saya ini cewek apa cowok," kata dia, Kamis (25/2/2021).
Akibatnya, Sudarsana dan Made Giriantini pun belum bisa memberikan nama pada buah hatinya yang hampir berusia dua pekan itu.
"Jadi sampai sekarang kami belum belum bisa memberikan namanya," tutur dia.
Anak ketiga, lahir sesar
Pasangan suami istri asal Desa Sepang, Buleleng itu menceritakan, anaknya yang mengalami kelainan kelamin adalah anak ketiga.
Bayinya itu lahir secara sesar pada 16 Februari 2021 di salah satu rumah sakit swasta di Kota Singaraja, Bali.
Ternyata ketika lahir, kelamin anaknya belum jelas lantaran diduga mengalami kelainan.
Namun, Sudarsana mengaku anaknya bisa buang air.
"Kalau kencing bisa dan tidak rewel," tutur dia.
Baca juga: Gigitan King Kobra Kembali Telan Korban, Bocah 7 Tahun Tewas saat Hendak Mandi di Sungai
Perlu 3 bulan untuk mengetahui jenis kelamin
Dari keterangan tim medis, perlu waktu tiga bulan untuk mengetahui kelamin dari bayi tersebut.
Kelamin perempuan atau laki-laki bisa diketahui melalui proses USG untuk mengidentifikasi apakah bayi tersebut memiliki rahim.
Adapun tindakan itu baru bisa dilakukan setelah si bayi berusia tiga bulan.
Kepala Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra mengatakan, pemerintah daerah ikut turun tangan dalam persoalan ini.
Pihak dinas pun telah mengunjungi kediaman keluarga Sudarsana.
"Kami telah mengunjungi bayi yang mengalami kelainan kelamin ini setelah ada laporan dari kepala desa setempat," tutur dia.
Dinas Sosial akan melakukan pendampingan untuk memantau kondisi bayi tersebut.
Putut mengatakan, keluarga Sudarsana akan didaftarkan di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk memudahkan memperoleh program bantuan.
"Saat ini bayi masih membutuhkan perawatan kesehatan khusus untuk pengobatan," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Heboh Bayi Lahir dengan 2 Jenis Kelamin, Ayah: Belum Kami Berikan Nama dan di tribun-bali.com dengan judul Bayi di Desa Sepang Buleleng Lahir dengan Kelainan Kelamin, Kini Orangtua Terkendala Biaya untuk USG
(Tribun-bali.com/Ratu Ayu Astri Desiani)(Kompas.com/Imam Rosidin)