Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dipicu Persaingan Bisnis, Penjual Kambing di Ogan Ilir Tewas di Tangan Saudara Ipar

Berdasarkan keterangan para tersangka, mereka tak senang korban merusak harga pasaran pembelian kambing

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Dipicu Persaingan Bisnis, Penjual Kambing di Ogan Ilir Tewas di Tangan Saudara Ipar
ist
Evakuasi jenazah Ian Saputra (31) yang ditemukan di Desa Pulau Negara, Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir. Tampak, istri dan anak korban yang berada di rumah duka. 

TRIBUNNEWS.COM, INDRALAYA -  Polisi berhasil mengungkap motif pembunuhan Ian Saputra, seorang penjual kambing yang tewas di Pemulutan beberapa hari lalu.

"Motif pembunuhan ini karena dendam persaingan bisnis," kata Kapolres Ogan Ilir, AKBP Yusantiyo Sandhy, kepada wartawan di Indralaya, Kamis (11/3/2021).

Ian ditemukan sudah tidak bernyawa di kawasan Kecamatan Pemulutan Barat, sejumlah luka bacok ada di tubuhnya.

Yusantiyo mengungkapkan, setelah ditangkap dan diinterogasi, ketiga pelaku yang telah ditetapkan tersangka yakni Andriansyah (20 tahun), Irwansyah (32 tahun) dan Nazarudin (40 tahun).

Dua dari tiga tersangka dan korban sama-sama memiliki usaha jual-beli hewan ternak kambing.

Menurut Yusantiyo, kedua tersangka yakni Irwansyah dan Nazarudin merupakan saudara ipar korban yang sama-sama berasal dari Sungai Pinang II, Kecamatan Sungai Pinang.

Baca juga: Beli Kambing Semalaman Tak Pulang, Pria Ini Ditemukan Tewas di Semak-semak Keesokan Harinya

"Antara korban dan dua tersangka ini ada ikatan keluarga.

BERITA TERKAIT

Mereka sama-sama punya usaha, beli kambing dari peternak dan dijual kembali kepada pembeli," terang Yusantiyo.

Dilanjutkan Yusantiyo, berdasarkan keterangan para tersangka, mereka tak senang korban merusak harga pasaran pembelian kambing.

"Jadi menurut para tersangka, korban ini menawarkan harga beli hewan kambing pada peternak lebih mahal dari dua tersangka ini.

Sehingga peternak lebih memilih menjual kambing mereka pada korban," terang Yusantiyo.

Pria yang pernah menjabat Kepala SPKT Polda Sumatera Selatan ini tak menjelaskan secara rinci kapan saat para tersangka mengeksekusi korban.

Namun yang jelas, kata Yusantiyo, kedua tersangka yakni Irwansyah dan Nazarudin lah yang membacok korban menggunakan parang.

Sementara satu tersangka lainnya, Andriansyah yang merupakan warga Desa Pulau Negara, Pemulutan Barat, bertugas menggiring korban ke TKP pembunuhan.

"Seperti kita ketahui, TKP penemuan mayat korban di Desa Pulau Negara.

Kami juga masih melakukan pengembangan dan mencari parang yang digunakan untuk membacok korban," kata Yusantiyo.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Mayat Siswa SMA Dalam Plastik Sampah di Cilebut Berhasil Ditangkap 

Sementara ketiga tersangka diancam Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau minimal 20 tahun penjara.

"Diduga kuat pembunuhan berencana.

Jika terbukti, ancaman hukumannya bisa (penjara) seumur hidup," tandasnya.

Jasad Ian Saputra ditemukan di semak-semak di wilayah Desa Pulau Negara, Kecamatan Pemulutan Barat, Ogan Ilir.

Jasad pria 31 tahun ini ditemukan pada Minggu (7/3/2021) pukul 10.00.

Menurut keterangan saksi mata, saat pertama kali ditemukan, terdapat sayatan bekas parang di kepala, leher dan tangan kanan korban.

Diketahui, Ian merupakan warga RT 08 Dusun IV Desa Sungai Pinang II, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir.

Baca juga: Fakta Baru Penembakan Remaja di Kota Cirebon, Antara Korban dan Pelaku Tak Saling Kenal

"Benar, mayat yang ditemukan di Pulau Negara itu warga desa kami," kata Kepala Desa Sungai Pinang II, Herman Sawiran, saat ditemui di rumah duka.

Sementara istri Ian, Meri Marlina mengungkapkan, suaminya itu pamit ingin mencari transaksi jual-beli kambing.

Ia meninggalkan rumah pada Sabtu (6/3/2021) petang pukul 16.00.

"Sabtu kemarin suami saya pamit katanya mau ambil kambing di Sarang Elang (desa dekat Pulau Negara).

Memang biasa beli kambing, tapi saya tidak tahu kalau pergi ke sana," ujar Meri sambil berlinang air mata.

Menurut perempuan 30 tahun ini, suaminya membawa uang Rp 5 juta dan mengendarai sepeda motor serta membawa sebuah keranjang kambing.

Baca juga: Ketimbang Laki-laki, Perempuan Lebih Merasakan Efek Samping Vaksin Covid-19, Ketahui Sebabnya

Meri mengatakan, pukul 17.30 ia menelepon suaminya untuk menanyakan keberadaannya. 

"Saya tanya 'sedang di mana?' Suami saya bilang sedang berteduh kehujanan. Saya bilang, cepat pulang, terus 'iya' katanya," ungkap Meri.

Satu jam kemudian, Meri kembali menelepon suaminya, namun tak direspon.

"Handphone-nys aktif, tapi tidak diangkat," kata Meri.

Semalam suntuk Meri tak tidur karena menunggu suaminya itu belum pulang dan tak ada kabar.

Keesokannya, Minggu, Meri mendapat informasi suaminya tewas di Desa Pulau Negara.

Sepeda motor beserta keranjang kambing juga ada di sisi jasad Ian.

"Ternyata itu suami saya luka-luka kena bacokan. Kenapa ada orang tega membunuh suami saya seperti itu," kata Meri sambil menangis tersedu.

Menurut Meri, berdasarkan keterangan polisi, uang milik suaminya ditemukan sebagian.

"Uang Rp 5 juta juga hilang separuh. Tapi ada uang Rp 1 juta lebih di tas suami saya," kata Meri.

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Terkuak Alasan Irwansyah dan Nazarudin Habisi Nyawa Saudara Ipar Mereka, Gara-gara Harga Kambing

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas