Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jumat Berkah Membuat Doni Monardo Sumringah Berada di Lereng Bukit Giriasih Batujajar

Kunjungi lereng bukit Giriasih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Doni Monardo punya banyak kenangan indah semasa jadi prajurit Kopassus.

Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Jumat Berkah Membuat Doni Monardo Sumringah Berada di Lereng Bukit Giriasih Batujajar
ISTIMEWA
Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo, Jumat 12 Maret 2021 saat meninjau kawasan Batujajar, Jawa Barat. 

Tak terkecuali dalam hal mitigasi dan pencegahan bencana.

Masyarakat harus dilibatkan.

Protap penyelamatan wanita, balita, orang tua dan kelompok difabel harus menjadi prioritas.

Manakala masyarakat siap, diharapkan ketika terjadi bencana, tidak sampai merenggut nyawa.

Baca juga: Cerita Doni Monardo Dilarang Pakai Masker oleh Nakes Internasional Saat Awal Pandemi

Doni yang berdarah Minang, sejatinya punya ikatan emosional yang sangat dalam dengan bumi Pasundan.

Betapa tidak, ia lahir di Cimahi, Jawa Barat.

Pernah Danrem di Bogor, lalu Pangdam Siliwangi.

Berita Rekomendasi

“Saya banyak menemukan filosofi alam di Jawa Barat, termasuk jargon kita jaga alam, alam jaga kita,” ujar Doni.

Khusus kepada masyarakat yang ada di Bumi Siliwangi, Doni berpesan agar melestarikan tradisi leluhur yang begitu menjaga dan menjunjung tinggi alam.

Ia menyebut bagaimana orang Pasundan memberi nama sungai dengan awalan “ci” serta memberi nama kepada pohon raksasa dengan awalan “ki”.

Untuk sungai, jadilah kita mengenal Citartum, Ciliwung, Cisadane, dan banyak lainnya. Untuk penamaan pohon-pohon besar, ada Ki Baubab atau Ki Tambleg, Ki Manik, Ki Hujan (trembesi), dan lain-lain. “Itu bukti penghargaan masyarakat leluhu Pasundan terhadap sungai dan pohon. Mari kita lestarikan tradisi luhur itu, kita jaga alam supaya alam jaga kita,” tegas Doni.

"Apa yang kita lihat di atas sana, adalah bukti kita telah mengabaikan tradisi leluhur dengan menebang pohon semaunya. Doni menyebut itu ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, "

“Saya yakin karena saya tahu betul, bagaimana bukit Giriasih dulu itu sangat hijau dan penuh pepohonan. Sekarang, dari tempat ini kita bisa sama-sama melihat, Giriasih gundul, rasan longsor,” katanya.

Tanpa mitigasi dan pencegahan, Doni memastikan, lereng Giriasih akan longsor.

“Di atas tadi saya melihat ada aliran air. Itu bukan mata air, tapi rekahan tanah. Air itulah yang membuat tanah gembur, dan manakala terjadi hujan lebat dalam intensitas lama, bisa mengakibatkan longsor. Nanti saya minta Doktor Abdul Muhari menjelaskan kepada kita semua,” pungkas Doni.

Tanda-tanda Alam

Sebelum kembali ke tempat duduk, Doni Monardo meminta kepada MC memberi tambahan waktu barang sebentar untuk presentasi Doktor Abdul Muhari, Direktur Pemetaan dan Risiko Bencana BNPB.

“Sebelum memulai presentasi, saya ingin bertanya, apakah ada bapak kades atau pak lurah, pak RW dan pak RT hadir di tenda ini?” Beberapa tangan serentak menjulur ke atas, tanda kehadiran.

Menurut Abdul Muhari, merekalah yang berada paling dekat dengan masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana.

Karenanya, mereka harus paham peta situasi daerahnya, bahaya longsor yang mengancam, serta memahami protokol evakuasi.

“Kiranya perlu dibangun area yang lebih luas, bisa berupa rumah ibadah atau sarana fasum untuk sewaktu-waktu menjadi tempat evakuasi warga,” ujar doktor ahli tsunami itu.

Dalam paparan Indeks Kerentanan Tanah Longsor di Batujajar, Bandung Barat, Abdul Muhari menyebut bukit Giriasih, Batujajar, Bandung Barat berada pada tingkat kerentanan sedang sampai tinggi. Cepat atau lambat, longsor akan terjadi, jika tidak segera diintervensi langkah mitigasi dan pencegahan.

“Ajak masyarakat untuk belajar dari dua tanda alam, untuk segera melakukan langkah penyelamatan. Yang pertama, hujan dengan curah sangat tinggi selama 30 menit berturut-turut. Yang kedua, hujan dengan curah tinggi selama 60 menit. Sekali lagi saya ulangi, tanda pertama adalah hujan sangat lebat selama tiga puluh menit. Kedua, hujan lebat selama satu jam. Jika salah satu terjadi, segera tinggalkan rumah menuju lokasi evakuasi,” kata Aam, panggilan akrabnya.

Melalui slide presentasi, Aam juga membandingkan lokasi longsor di Sumedang dan lokasi bukit Giriasih yang mirip.

Sebagai gambaran, bidang luncuran longsor di Sumedang tercatat mendapai sekitar 150 meter.

Artinya, jika seandainya Giriasih longsor, maka luncurannya kurang lebih sama.

“Karena itu, kalau membangun tempat evakuasi, minimal haru berjarak 200 meter dari titik bukit,” kata Abdul Muhari pula.

Dua Persen APBD

Dalam acara tersebut, juga hadir Walik Ketua Komisi VIII DPR RI, TB Ace Hasan Syadzily.

Ia mengapresiasi kegiatan mitiasi dan pencegahan bencana longsor Giriasih, Batujajar, Bandung Barat.

Ace Hasan Syadzily di sela-sela acara penyerahan bantuan kebutuhan spesifik bagi anak, lansia dan penyandang disabilitas, di Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020).
Ace Hasan Syadzily di sela-sela acara penyerahan bantuan kebutuhan spesifik bagi anak, lansia dan penyandang disabilitas, di Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). (DPR RI)

Ace yang juga Ketua Panja Revisi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana juga mengapresiasi BNPB, Pemprof Jabar, Pemkab Bandung Barat dan para pihak yang melakukan langkah cepat melakukan mitigasi dan pencegahan bencana.

“Kami Komisi VIII dalam draft Undang Undang Penanggulangan Bencana itu menyebutkan budget mandatori. Ada kewajiban pemerintah daerah untuk mengalokasikan minimal 2% APBD untuk penanggulangan bencana. Itu bisa digunakan untuk mitigasi dan kesiapsiagaan bencana. Jika terjadi bencana daerah telah siap memiliki pangkalan anggaran tersebut,” katanya.

Ace memperkirakan revisi undang-undang ini bisa selesai pada bulan April 2021. Harapannya, langkah pencegahan dan mitigasi bencana di Tanah Air bisa lebih maksimal. Hal itu paralel dengan instruksi Presiden Joko Widodo.

Salus populi suprema lex. Hukum tertinggi adalah keselamatan rakyat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas