Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Salah Satu Penyebab Banjir di Barabai, Dipicu Pembalakan Liar

"Mereka menebang pohon tanpa peduli mengenai akibatnya, ditambah lagi curah hujan yang ekstrim seperti kemarin akan semakin memperparah kondisi

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Salah Satu Penyebab Banjir di Barabai, Dipicu Pembalakan Liar
banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi
Banjir Pajukungan 

Meski banjir yang melanda merusak dan membuat masyarakat tinggal di tempat pengungsian, tapi bantuan pemerintah daerah, pemerintah pusat dan swasta cepat datang dan mengantisipasi dengan segala kemungkinan di lapangan.

“Bantuan cepat datang dari pusat dengan makanan yang tidak kekurangan, vitamin, dan pakaian.

Baca juga: Padahal Bukan yang Pertama, Vicky Prasetyo Tegang di Depan Penghulu, Ini yang Dipikirkannya

Tapi untuk bantuan tenda pemukiman memang menunggu waktu karena terhalang daerah yang rusak dan tidak bisa dilalui,” kata Rahma.

Banjir Barabai terjadi tidak lepas dari kondisi alam Barabai, dimana illegal logging yang merajalela.

“Seperti yang saya lihat sih salah satunya banyaknya penebangan pohon, sehingga banjir tahun ini dahsyat. Kalo dulu banget penebangan tidak sebanyak ini dan gak pernah juga terjadi banjir bandang selama saya lihat, meskipun kabar dan cerita orang tua pernah terjadi banjir bandang pada zaman dahulu.

Kalau terus menerus penebangan ilegal ini dibiarkan, tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti Barabai akan tenggelam” ungkap Rahma dengan prihatin.

Fahruzi mengaku banjir tersebut merepotkan para warga dengan ketinggian air di jalan hampir satu hingga satu setengah meter.

Berita Rekomendasi

Bahkan di beberapa area, banjir meluluhlantakkan tempat tinggal bahkan sampai mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.  Kelumpuhan ekonomipun terjadi di Barabai. Tinggal di pengungsian dengan segala keterbatasan, membuat masyarakat menangisi musibah yang datang ke desa mereka.

Sejauh ini memang banyak masyarakat mengakui bahwa penebangan-penebangan pohon yang terjadi, seringkali menjadi mata pencaharian bagi segelintir orang.

“Saya lihat penebangan itu dilakukan segelintir orang dengan alasan sebagai mata pencaharian mereka, ada juga yang mengambil pohon-pohon tersebut untuk mendirikan rumah.

Meski yang mereka tebang itu pohon yang besar, tapi harusnya mereka menanam kembali dan jangan dibiarkan menjadi gundul.

Mereka tidak memiliki tanggung jawab pada alam, sehingga membuat alam juga murka dengan kejadian musibah ini. Tanggung jawab ini yang harusnya dimiliki bagi siapapun yang memanfaatkan alam dengan memberikan kompensasi pada alam,” urainya.

Rahma berpendapat bahwa perlu adanya tata kelola sumber daya alam yang baik di Barabai yang memang sangat diharapkan masyarakat.

Selain itu, masyarakatpun perlu diberikan kesadaran dan informasi tentang daerah rentan bencana, hingga mereka tidak boleh lagi mendirikan bangunan ataupun rumah tinggal di area-area yang cenderung merusak tatanan alam maupun area yang rawan bencana.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas