Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jauh-jauh dari Klaten, 2 Pria Ini Datangi Rumah Raffi Ahmad, Beri Hadiah Akuarium dari Ban Bekas

Pria asal Kabupaten Klaten bernama Dwi Hartono membagikan ceritanya yang rela jauh-jauh pergi dari rumahnya hanya untuk bertemu Raffi Ahmad.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Jauh-jauh dari Klaten, 2 Pria Ini Datangi Rumah Raffi Ahmad, Beri Hadiah Akuarium dari Ban Bekas
TribunJogja/Istimewa
Dwi Hartono (paling kanan) berfoto bersama asisten Raffi Ahmad, Merry di kediaman Raffi Ahmad seusai menyerahkan tiga akuarium, Sabtu (13/3/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Pria asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah bernama Dwi Hartono membagikan ceritanya yang rela jauh-jauh pergi dari rumahnya hanya untuk bertemu Raffi Ahmad.

Kedatangan Hartono bersama rekannya itu bukan tanpa alasan.

Ia memberikan hadiah akuarium unik dari ban bekas untuk artis kelahiran 17 Februari 1987 itu.

Pria berusia 37 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai sopir mobil ambulans di sebuah klinik swasta di Klaten itu datang langsung ke Kota Depok.

Nono begitu dia karib disapa, datang ke Green Andara Residence, Depok yang merupakan rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina pada Sabtu (13/3/2021) lalu.

"Saat itu kita bawa tiga akuarium yang sudah jadi untuk hadiah bagi Mas Raffi," ujarnya saat ditemui Tribun Jogja di rumahnya di Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Senin (15/3/2021).

Baca juga: Pria di Klaten Mengamuk Bawa Samurai, Tak Mempan Saat Ditembak Polisi dan Begini Faktanya

Dwi Hartono saat memberi makan ikan hias di akuarium yang terbuat dari ban bekas di rumahnya di Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Senin (15/3/2021).
Dwi Hartono saat memberi makan ikan hias di akuarium yang terbuat dari ban bekas di rumahnya di Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Senin (15/3/2021). (TRIBUNJOGJA/ Almurfi Syofyan)

Ia mengatakan, saat menyambangi kediaman Raffi Ahmad tersebut, dirinya tidak sampai berjumpa dengan ayah Raffatar itu.

Berita Rekomendasi

Saat itu, ia hanya berjumpa dengan asisten Raffi Ahmad yakni, Merry.

"Waktu itu kami datang ke sana Sabtu siang sekitar pukul 12.30. Tapi cuma ketemu Tante Merry asistennya Mas Raffi," katanya.

Nono menjelaskan, saat itu Merry mengatakan jika Raffi Ahmad sedang sibuk dan belum bisa untuk diganggu.

"Meski tidak ketemu dengan Mas Raffi, kita tetap tinggalin tiga buah akuarium yang kita buat itu untuk hadiah," jelasnya.

Tujuan Ingin Bertemu Raffi Ahmad

Nono sempat menceritakan, misinya datang jauh-jauh dari Klaten ke rumah Raffi Ahmad itu ke assisten Raffi Ahmad, Merry tersebut.

Kedatangan, juga untuk menggalang bantuan kepada Alfian Fahrul Nabila, salah seorang pelajar SMK di Klaten yang kehilangan kedua tangannya saat pratik lapangan.

"Jadi kita itu datang ke Mas Raffi, selain menghadiahkan akuarium ini, juga untuk menggalang bantuan donasi untuk mewujudkan keinginan Alfian mendapatkan tangan robotik," ucapnya.

Menurutnya, niat itu telah ia sampaikan juga kepada asisten Raffi Ahmad, Merry agar pesan itu bisa disampaikan ke Raffi Ahmad.

Baca juga: VIRAL Pria asal Klaten Kirim Ikan Cupang untuk Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Berikut Kisahnya

"Setelah menyampaikan pesan itu saya langsung pulang ke Klaten. Ternyata sesampai di Brebes, sekitar jam 9 malam, saya dihubungi lagi sama timnya Mas Raffi Ahmad dan bilang katanya bos Raffi udah nggak sibuk, tapi saya udah jalan ke Klaten dan udah sampai di Brebes. Akhirnya kita atur jadwal lagi minggu depan untuk ketemu," jelasnya.

Ia pun menegaskan jika, kedatangan dirinya ke kediaman Raffi Ahmad bukan untuk menjual karya namun murni untuk alasan kemanusiaan.

"Bukan untuk jual karya ini. Tapi murni untuk minta tolong dan bantuannya agar keinginan Alfian bisa terwujud, apalagi Alfian ngefans banget sama Mas Raffi," tandasnya.

Sekadar informasi, kisah sedih harus dilalui oleh Alfian Fahrul Nabila seorang siswa kelas XII salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Kabupaten Klaten.

Remaja yang saat ini berusia 18 tahun itu harus merelakan kedua lengan tangannya diamputasi.

Hal itu terjadi karena dirinya tersengat aliran listrik bertegangan tinggi saat mengikuti praktik kerja lapangan (PKL).

Saat ditemui Tribun Jogja di rumahnya yang beralamat di RT 02, Dukuh Dalem, Desa Sawit, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Alfian menceritakan kembali kisah pilu tersebut.

Baca juga: Sekdes di Klaten Nekat Loncat ke Bengawan Solo, Jasadanya Ditemukan Sejauh 8,5 Kilometer dari TKP

Alfian Fahrul Nabila (18), pelajar salah satu SMK di Klaten kedua tangannya harus diamputasi setelah tersetrum listrik saat memasang jaringan wifi. Alfian didampingi ibunya Tri Ismani di rumahnya, Rabu (3/3/2021).
Alfian Fahrul Nabila (18), pelajar salah satu SMK di Klaten kedua tangannya harus diamputasi setelah tersetrum listrik saat memasang jaringan wifi. Alfian didampingi ibunya Tri Ismani di rumahnya, Rabu (3/3/2021). (KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

Peristiwa nahas itu, Kata Alfian begitu dia karib disapa, terjadi pada 9 Maret 2020.

Saat itu, ia bersama teman-temannya yang juga sedang PKL bersiap-siap untuk memasang tiang besi untuk antena wifi di daerah Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten.

Alfian saat itu bertugas untuk naik ke atas genteng untuk memasang tiang besi tersebut.

Namun, saat di atas tiang besi yang ia bawa terjatuh dan menimpa aliran listrik dan dirinya.

"Saya mau masang wifi, saat itu naikan pipa buat tiang antenanya dulu. Saat naikan pipanya saya nggak kuat dan ambruk menimpa aliran listrik dan saya sudah tidak sadar lagi selanjutnya bagaimana," ujar Alfian pada Tribun Jogja, Selasa (2/3/2021).

Baca juga: Puluhan Warga Sebuah Desa di Klaten Terlahir Kembar, Total Ada 21 Pasang, Tertua Umur 50 Tahun

Putra sulung dari pasangan Wagimin (55) dan Tri Ismani (54) itu tersadar saat dirinya sudah berada di rumah sakit.

"Saat kejadian itu saya tidak sadar lagi. Saat itu saya di rawat di rumah sakit selama 44 hari dan baru pulang 3 hari sebelum Ramadhan tahun lalu," ujarnya.

Menurutnya, saat awal-awal kejadian semangatnya untuk meneruskan cita-cita sempat meredup.

Namun setelah beberapa waktu berlalu. Motivasi dan harapannya untuk meneruskan cita-cita yang hampir meredup kembali tumbuh.

Ia pun saat ini telah mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi mahasiswa di universitas negeri di Yogyakarta.

Sementara itu, orang tua Alfian, Wagimin mengatakan, jika putra sulungnya itu berharap bisa mendapatkan bantuan tangan palsu robotik yang bisa mempermudah aktivitas anaknya tersebut.

"Hanya saja, untuk harganya terbilang cukup mahal dan butuh uluran tangan dari berbagai pihak untuk mewujudkannya" ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu.

Ikuti berita lainnya dari Kabupaten Klaten.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Datangi Kediaman Raffi Ahmad, Perajin Akuarium dari Ban Bekas asal Klaten Bawa Misi Kemanusiaan

(Tribunjogja.com/Almurfi Syofyan)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas