Tergiur Chips Game Bernilai Rp 7 Juta, 2 Pemuda Nekat Habisi Nyawa Tetangga yang Masih Pelajar
Seorang remaja tewas setelah dibunuh dua tetangganya yang ingin menguasai sepeda motor dan ponsel korban.
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Seorang remaja asal Desa Lambangan, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur, tewas di tangan tetangganya sendiri.
Remaja 14 tahun bernama Andika Reza Rahmadani ini tewas setelah lehernya dijerat menggunakan sarung.
Pelaku yang merupakan tetangga korban adalah Muhammad Hanafi (26) dan Muhammad Bayu Krisna (21).
Korban yang masih berstatus pelajar SMP itu dibunuh di dalam mobil pikap Granmax L 9791 W warna hitam.
Setelah tak bernyawa, jenazahnya dibuang di parit atau sungai kecil di pinggir sawah Desa Gelang, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo.
Baca juga: Penemuan Mayat Remaja 14 Tahun di Sidoarjo yang Mengambang di Parit, Ternyata Dibunuh Tetangganya
Baca juga: Nasib Remaja Sok Jagoan, Acungkan Celurit dan Sebut Dirinya Gangster Sidoarjo, Kini Ditangkap Polisi
Dua pelaku kasus pembunuhan sadis itu sudah ditangkap petugas.
Dalam pemeriksaan, mereka mengaku menghabisi nyawa korban dengan cara menjerat Andika menggunakan kain sarung yang diikatkan di leher.
“Pelaku nekat menghabisi nyawa korban dengan tujuan untuk menguasai ponsel milik korban,” kata Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji, sambil menunjukkan kedua tersangka dan beberapa barang bukti, Senin (15/3/2021).
Beberapa barang bukti disita petugas dalam perkara ini.
Termasuk Daihatsu Granmax L 9791 W warna hitam, sebuah handpone merk OPPO A-31 warna hitam, sepeda motor honda Beat Warna Biru kombinasi putih Nomor Polisi W 3185 WV, sarung warna cokelat kombinasi hitam, jaket warna ungu kombinasi hijau, celana pendek warna merah, baju warna merah, dan celana dalam warna krem.
“Para pelaku dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dan tindak pidana kekerasan terhadap anak."
"Sebagaimana pasal 80 ayat 3 UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UURI No 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak atau pasal 340 KUHP Subs pasal 339 KUHP Subs pasal 338 KUHP,” urainya.
Pembunuhan ini sudah direncanakan sejak awal oleh dua pelaku.
Mereka mengincar korban karena ingin menguasai sepeda motor korban.
Juga ponsel milik korban yang di dalamnya diduga berisi chips game online senilai kisaran Rp 7 juta.
Baca juga: Pembunuhan Suami Istri di BSD, Polisi Ungkap Aksi Sadis Pelaku, Sempat Ketuk Pintu Kamar Korban
Baca juga: Kronologi Residivis Pembunuhan Tewas di Tangan Massa, Rumah Digeruduk 100 Orang, Bawa Sajam dan Batu
Padahal, ternyata korban tidak punya chips sebanyak itu.
Hanya dia sempat memasang status berupa foto chips yang nilainya sebanyak itu.
Dalam upayanya menghabisi nyawa korban, dua pelaku sempat mengajak korban ngopi bersama dan mencampuri minuman ringan itu dengan racun.
Untungnya korban tidak meminum minuman itu, sehingga selamat.
Keesokan harinya, upaya pembunuhan dilanjutkan.
Kedua pelaku mengajak korban janjian bertemu di perempatan Pilang, Wonoayu.
Di sana, korban menitipkan motornya ke penitipan, karena pelaku mengajak ngopi dengan naik mobil Grand Max sewaan.
Dalam perjalanan menuju Tulangan, aksi pembunuhan terjadi.
Awalnya mobil berhenti, berdalih ban bocor.
Kemudian kedua pelaku mengeksekusi korban.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Pasutri di BSD Serpong: Motifnya Dendam, Pelaku Mengaku Sering Diperlakukan Kasar
Baca juga: Pembunuhan WNA Asal Jerman dan Istri di BSD, Polisi Sudah Identifikasi Pelaku
Menahan dadanya dengan kaki, kemudian menjerat lehernya menggunakan sarung, hingga tewas.
Kedua pelaku lalu membuang mayat korban di parit.
Bahkan, saat di parit juga mereka sempat menginjak-injak dada dan leher korban agar tenggelam.
Jenazah Andika Reza Rahmadani ditemukan mengambang di parit Dusun Karang Ploso, Jumat (5/3/2021) lalu.
Dari sana, petugas melakukan penyelidikan dan akhirnya berhasil menangkap dua pelaku.
Tersangka Hanafi tertangkap di Buduran.
Sementara Bayu Krisna berhasil dirinkus di tempat persembunyiannya di Magetan.
Baca berita seputar Sidoarjo di sini.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Siswa SMP di Sidoarjo Dibunuh Lalu Dibuang ke Parit, Gara-gara Status chips Game Online Rp 7 Juta