Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rumah Sakit Wajibkan Tes Swab, Nyawa Korban Gigitan Ular Melayang dan Begini Penjelasan RS

Saat almarhum tiba di ruang IGD rumah sakit tidak segera diberi obat atau pun serum antibisa ular akan tetapi disuruh swab Covid-19

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Rumah Sakit Wajibkan Tes Swab, Nyawa Korban Gigitan Ular Melayang dan Begini Penjelasan RS
NST
ilustrasi mayat 

TRIBUNNEWS.COM, EMPAT LAWANG -  Mus Mulyadi meregang nyawa setelah digigit ular berbisa dan dilarikan ke rumah sakit.

Keluarga protes rangkaian pemeriksaan yang dilakukan pihak rumah sakit saat korban dibawa.

Menurut keluarga, begitu datang ke IGDl, pihak rumah sakit melakukan tes swab Covid-19 dan menyanyakan kepada keluarga apa pasien masuk perawatan BPJS atau umum.

Pihak rumah sakit sendiri mengaku tindakan dan penanganan yang dilakukan sudah sesuai prosedur.

Baca juga: Hotel Milik Cynthiara Alona Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Puluhan Orang Ditangkap Polisi

Di mana tindakan medis sudah dilakukan dan persyaratan admnistrasi disusulkan belakangan.

"Begitu mengetahui suami saya digigit ular, kami langsung memberikan pertolongan pertama dengan mengikat tangan kiri beliau agar bisanya tidak cepat menyebar dan membawanya ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit banyak proses yang harus kami ikuti agar suami saya bisa segera diobati," kata Sulastri.

Berita Rekomendasi

Sida Sulastri, istri almarhum mengatakan suaminya saat kejadian ke ladang untuk panen petai.

Warga Desa Pancuran Mas, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatra Selatan itu, sempat mendapat pertolongan pertama oleh warga dan keluarga begitu dipatuk ular berbisa, Selasa (16/2/2021).

Baca juga: Seorang Pria Bacok Kakek 73 Tahun hingga Tewas, Gara-gara Masalah Setahun Lalu, Sempat Cekcok

Atas apa yang dialami suaminya, Sulastri menyampaikan kekecewaan terhadap pelayanan rumah sakit.

Tim medis, menurut dia saat itu lamban menangani suaminya hingga meregang nyawa.

"Saya tidak mengerti mengapa suami saya yang sedang mengalami keadaan darurat terkena gigitan ular kobra harus diwajibkan tes swab dulu."

Selain itu penanganan jadi tertunda karena kami ditanya untuk menentukan mau umum apa BPJS, saya menjawab pakai apa saja yang penting suami saya bisa cepat sembuh," kata Sulastri dengan raut muka sedih saat ditemui di rumahnya.

Senada dengan pernyataan Sida Sulastri, Veri kakak almarhum juga merasa dirugikan.

Menurutnya saat almarhum tiba di ruang IGD rumah sakit, almarhum tidak segera diberi obat atau pun serum antibisa ular, akan tetapi disuruh swab Covid-19 dan kemudian diberi infus.

"Saat kami tiba di RSUD kami diminta untuk melakukan swab untuk almarhum.

Selain itu tidak segera diberi obat anti racun atau bisa malah diberi infus samai habis satu botol lebih," tutur Veri.

Kabid Pelayanan RSUD Tebing Tinggi Yan Warsah mengatkan tindakan dan penanganan pihak rumah sakit sudah sesuai dengan prosedur.

"Tindakan medis sesuai SOP sudah pihak rumah sakit lakukan terlebih dulu," ujar Yan.

Yan juga menambahkan obat atau serum antibisa ular sudah diberikan.

Akan tetapi memang kondisi pasien saat masuk IGD sudah parah karena kejadian jam 7 pagi dan baru masuk IGD jam 11 siang.

"Kondisi lengan pasien saat itu sudah membiru karena kejadiannya jam 7 pagi dan tiba di IGD 11 siang," katanya.

Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Sekarat Digigit Ular Berbisa, Sesampainya di RS Diwajibkan Tes Swab Dulu, Nyawa Mulyadi Melayang

Sumber: Tribun Batam
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas