Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KISAH Tobatnya Eks Komandan JI, Dapat Hidayah Lihat Polisi yang Dianggapnya Kafir Salat Tepat Waktu

Mantan (eks) komandan atau Ketua Jamaah Islamiyah (JI) Wilayah Mantiqi ke-III Asia Tenggara, Nasir Abbas membagikan kisah hidupnya.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in KISAH Tobatnya Eks Komandan JI, Dapat Hidayah Lihat Polisi yang Dianggapnya Kafir Salat Tepat Waktu
Tangkap layar kanal YouTube HARIAN SURYA
KISAH Tobatnya Eks Komandan JI, Dapat Hidayah Lihat Polisi yang Dianggapnya Kafir Salat Tepat Waktu 

Pasalnya, dirinya tidak pernah terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam operasi penyerangan dan pengeboman yang terjadi di beberapa daerah kala itu.

Selain itu, sebagai sikap pribadi, Abbas mengaku tidak bersepakat dengan adanya aksi penyerangan; bom, yang menargetkan warga sipil.

Baginya, menurut prinsip Islam, dalam situasi perang yang tak terhindarkan sekalipun, pihak yang berkonflik dilarang menargetkan warga sipil atau orang lemah yang tidak berkaitan langsung dengan sebab-musabab peperangan.

"Islam mengajarkan tidak boleh membunuh wanita, anak-anak, orang tua renta, orang tidak bersenjata, orang yang berlindung di rumah ibadah. Ya dan macam-macam lagi larangannya," ungkapnya.

Baca juga: Lewat Jasa Tensi Darah Keliling, Kakek 70 Tahun Bisa Sarjanakan Anak hingga Jadi PNS, Ini Kisahnya

Hanya saja, Abbas mengaku kesulitan meredam aksi nekat dari para anggota dan rekan sesama pimpinan di dalam JI saat itu.

Tak cuma itu, perasaan Abbas yang hancur, makin berlarut-larut saat dirinya dan sejumlah anggota JI kontra-pengeboman warga sipil, tak bisa menghalangi atau menahan aksi rekan anggota JI yang pro-pengeboman.

Ia hanya bisa mengelus-elus dada seraya sekuat tenaga menasehati anggota-anggota JI yang masih hidup dalam pelarian pascamelancarkan aksi.

Berita Rekomendasi

Namun ternyata, upayanya itu tetap tidak bisa meredam aksi teror yang dilakukan anggota JI, hingga detik ini.

Mendapat Hidayah

Meski dirinya tak terlibat pengeboman. Semenjak ditangkap polisi, Abbas mengaku mendapat hidayah dari Tuhan sehingga membuatnya kini bisa berubah berbalik 180 derajat.

Hingga membuatnya tidak lagi kembali menjadi anggota JI, termasuk meninggalkan semua ajaran menyesatkan di dalamnya.

Hidayah dari Tuhan yang dimaksud Abbas ternyata dalam bentuk penampakkan perilaku kebajikan yang tak disadari muncul dalam adegan-adegan kehidupan saat dirinya diinterogasi di Mabes Polri, Jakarta.

Ia mendapati cuplikan adegan yang menghentak benaknya, saat melihat beberapa anggota polisi yang tengah berdinas meminta izin salat fardhu di awal waktu tatkala mendengar kumandang adzan.

"Saya mendengar azan dan ada anggota polisi yang angkat tangan kepada komandan dia; Ndan salat dulu. Mereka salat tepat awal waktu. Tidak semuanya tapi ada beberapa polisi yang kemudian izin untuk salat awal waktu," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas