Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Bantahan Bu Kades Usai Digerebek: Soal Tanpa Busana hingga Sebut Staf-nya Dipaksa Buka Baju

Kepala desa (kades) Wotgalih, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Rini Kusmiyati (38) angkat bicara soal penggerebekan dirinya dengan staf-nya.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in 4 Bantahan Bu Kades Usai Digerebek: Soal Tanpa Busana hingga Sebut Staf-nya Dipaksa Buka Baju
Surya
Bu Kades Wotgalih Rini Kusmiyati seusai laporan di Polres Pasuruan Kota, Jumat sore (26/3/2021). 

Itu dialaminya setelah memergoki dua kali istrinya chating mesra dengan Salam.

"Itu tahun 2020 bulan Oktober kalau tidak salah. Jadi, saat kemarin ketahuan berduaan di kamar itu, posisi saya sudag tidak satu rumah. 6 bulan saya pisah ranjang," katanya.

Disampaikan dia, bulan Maret tahun 2020, ia memergoki istrinya chat dengan Salam. Ia sebagai suami sah, mencoba mengingatkannya.

Ia awalnya mencoba percaya jika istrinya akan berubah. Namun, pada kenyataannya, istrinya tidak berubah. Bulan September, ia memergoki lagi.

"Saya saat itu marah. Bahkan, saya sempat lapor ke Polsek Nguling. Di sana, akhirnya difasilitasi untuk mediasi bersama menyelesaikan permasalahan ini," urainya.

Eko pun sempat kecewa karena saat mediasi itu, istrinya tidak diberi sanksi. Alasannya, karena bukti yang ditemukannya belum kuat.

"Karena hanya chat saja. Bukti tidak kuat . Saya berusaha terima dengan lapang dada, saya juga berusaha sabar saat itu," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Dalam mediasi itu, ia mengatakan, istrinya ini sudah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.

"Bahkan anak saya yang besar juga sempat ikut tanda tangan dalam surat pernyataan itu. Tapi ternyata terulang lagi seperti ini," tambah dia.

Paska ditinggal istrinya selingkuh dengan Kasi Pelayanan dan Pemerintahan Desa Wotgalih, Salam, Eko juga harus menanggung hutang.

Eko Martono juga bercerita jika untuk modal istrinya pencalonan sebagai kades itu, ia rela berkorban menjual sapi dan memasukkan SK PNSnya.

Eko adalah seorang staf di salah satu SMP di Pasuruan. Untuk modal istrinya itu, ia menjadikan SK PNS sebagai agunan untuk meminjam uang.

"Iya benar. Saya pinjam uang Rp 150 juta untuk modal pencalonan jadi kades itu. Sekarang gaji saya dipotong setiap bulan sampai 15 tahun," urai dia.

Dijelaskan dia, per bulan sekarang hanya mendapatkan sisa gaji setelah dipotong Rp 400.000. Ia mengatakan itu jauh dari cukup.

(Surya.co.id/Galih Lintartika)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 4 Bantahan Bu Kades Wotgalih Seusai Digerebek Bareng Staf: Soal Tak Berbusana, Dia Balik Tuduh ini

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas