Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Remaja Aniaya Orangtua dan Adik, Polisi: Anaknya Ini Pendiam, Tapi Perilakunya Mengerikan

Pihak kepolisian dari Satreskrim Polres Mojokerto bergerak cepat untuk mengungkap kasus penganiayaan satu keluarga di Dusun Ngumpak.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Kasus Remaja Aniaya Orangtua dan Adik, Polisi: Anaknya Ini Pendiam, Tapi Perilakunya Mengerikan
Kolase Tribunnews: SURYA.CO.ID/M ROMADONI
Kasus Remaja Aniaya Orangtua dan Adik, Polisi: Anaknya Ini Pendiam, Tapi Perilakunya Mengerikan 

TRIBUNNEWS.COM - Pihak kepolisian dari Satreskrim Polres Mojokerto bergerak cepat untuk mengungkap kasus penganiayaan satu keluarga di Dusun Ngumpak.

Seperti diberitakan sebelumnya, remaja berumur 17 tahun bernama Danang Marko Pambudi tega menganiaya keluarganya.

Korbannya adalah orang tua pelaku dan adiknya.

Mereka adalah bernama Sugianto (52), Tatik Kuswatin (40) beserta anaknya DRA (8).

Kejadian berdarah ini terjadi di rumah mereka yang terletak di Dusun Mumpak, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.

Pelaku yang sempat buron, akhirnya berhasil diringkus petugas di sekitar Terminal Kertajaya, Kota Mojokerto, Rabu (31/3/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

"Dari pemeriksaan saksi dan temuan di TKP kami memperoleh informasi yang akurat dan menangkap pelakunya," jelas Kapolres Mojokerto, AKBP Dony Aleksander, Rabu (31/3/2021).

Baca juga: Tragedi Berdarah di Mojokerto, Satu Keluarga Dibantai Anak Kandung, Bocah 9 Tahun Ikut Jadi Korban

Lokasi penganiayaan terhadap satu keluarga di di Dusun Mumpak, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.
Lokasi penganiayaan terhadap satu keluarga di di Dusun Mumpak, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. (SURYA.CO.ID/M ROMADONI )
Berita Rekomendasi

Berdasarkan pengakuan pelaku, dia menganiaya keluarganya karena kesal sering diremehkan dan disalahkan.

Pelaku gelap mata akhirnya secara brutal memukul bapak, ibu dan adiknya berulang kali menggunakan martil.

Setelah melakukan penganiayaan itu pelaku mengambil uang milik orang tuanya dan meninggalkan rumah ke arah utara.

Tetangga korban sempat bertemu pelaku yang berjalan menyeberang rel kereta api ke arah Sekar Putih, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Sabtu (31/3/2021) sekitar pukul 07.00 WIB.

Penyidik kini masih melakukan penyidikkan untuk memastikan terkait motif penganiayaan yang menyebabkan tiga orang sekarat mengalami luka parah di bagian kepala.

"Pelaku kini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut di Polres Mojokerto," tandas Dony.

Anaknya Ini Pendiam, Tapi Perilakunya Mengerikan

Sementara itu, Kapolsek Mojoanyar, AKP Anwar Iskandar, menjelaskan pihaknya mengamankan barang bukti berupa satu buah martil yang diduga digunakan pelaku untuk menganiaya keluarganya.

"Kita mengamankan dompet dan uang tunai sebanyak Rp 2,4 juta dari pelaku karena dia sempat membeli barang-barang seperi dompet, tas pinggang, jaket dan lainnya," bebernya.

Menurut dia, pihaknya memperoleh informasi dari masyarakat terkait keberadaan pelaku dan akhirnya berhasil menangkapnya di sekitar Terminal Kertajaya, Kota Mojokerto sekitar pukul 14.00 WIB.

Pelaku mengakui perbuatanya telah menganiaya bapak, ibu dan adiknya menggunakan martil.

"Pelaku ditangkap dan yang bersangkutan mengakui perbuatanya memukul para korban menggunakan Palu," jelasnya.

Pengakuan Tetangga

Seperti diketahui, sosok Danang Marko Pambudi (17) yang menganiaya kedua orangtuanya dan adiknya diungkap oleh tetangganya.

Pelaku yang sudah tertangkap dan kini diamankan di Polres Mojokerto untuk penyidikan lebih lanjut, berperilaku tidak baik dan penampilannya aneh.

Dia kerap mengenakan celana sobek, bertato dengan penuh tindik di telinga.

"Kalau keluar rumah dia seperti anak punk gitu celana sobek-sobek, tindik kuping dan terkadang rambutnya model berdiri," jelas Hariadi, tetangga korban.

Menurutnya, Danang setiap hari pulangnya malam.

Namun, dalam sebulan ini Danang jarang ke luar rumah. Kabarnya habis dipukuli orang.

Hariadi tak menyangka pelaku tega menganiaya orang tua dan adiknya hingga sekarat menggunakan martil.

"Anaknya ini pendiam tapi perilakunya mengerikan sampai memukul kedua orang tua dan adiknya pakai palu," bebernya.

Hariadi menduga pelaku nekat menganiaya orang tuanya karena tidak diberi uang untuk berangkat ke sebuah acara di Solo.

"Setelah menganiaya dia (pelaku, Red) mengambil uang dari dompet orang tuanya dan kabur dari rumah ke arah utara," terangnya.

Baca juga: Berkah Mahalnya Harga Cabai, Petani di Mojokerto Borong 50 Motor dan 2 Mobil, Ada yang Bangun Rumah

Lokasi penganiayaan terhadap satu keluarga di di Dusun Mumpak, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.
Lokasi penganiayaan terhadap satu keluarga di di Dusun Mumpak, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. (SURYA.CO.ID/M ROMADONI )

Hariadi sempat menolong korban penganiayaan pasangan suami istri (Pasutri) bernama Sugianto (52), Tatik Kuswatin (40) beserta anaknya Dayung Rahmat Adi Santoso (9).

Ketiga korban bersimbah darah dalam kondisi sekarat mengalami luka pada bagian kepala di dalam rumahnya.

Warga mengevakuasi korban dari lokasi kejadian ke dalam mobil sedan dan Daihatsu Gran Max menuju ke rumah sakit.

"Korban banyak darah saya angkat ke mobil menuju ke rumah sakit Sido Waras di Bangsal," ucap Hariadi.

Informasi dari pihak kepolisian, pelaku penganiayaan terhadap satu keluarga berhasil ditangkap yang kini diamankan di Polres Mojokerto.

Danang menganiaya edua orang tuanya dan adiknya yang masih kecil hingga sekarat dan mengalami luka pada bagian kepala.

Setelah menganiaya, anak durhaka ini kabur meninggalkan rumah.

Ketiga korban ditemukan di dalam satu kamar dalam kondisi bersimbah darah.

Korban kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Sido Waras, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.

Kronologi Kejadian

Kushariadi (49) warga setempat mengaku kejadian penganiayaan terhadap satu keluarga terjadi di dalam rumah, pada Rabu (31/3/2021) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.

Warga mengetahuinya setelah mendengar suara korban menangis dan berteriak meminta pertolongan.

"Saya dengar suara minta tolong dari rumah itu tapi tidak berani masuk karena di dalam sudah banyak darah," jelasnya, Rabu.

Warga berdatangan menuju lokasi kejadian namun posisi pintu rumah masih tertutup.

Baca juga: Penyelundupan Narkoba di Lapas Mojokerto Terbongkar, Sabu Dimasukkan ke Dalam Tahu Goreng

Mereka terpaksa mendobrak pintu dan masuk ke dalam rumah.

Warga menemukan tiga korban berada dalam kamar dengan kondisi berlumuran darah.

"Semuanya ada di kamar menjadi satu. Waktu masuk tidak tega sudah banyak darah," ucap Kushariadi.

Pelaku penganiayaan merupakan anak kedua.

Ia tidak tahu pasti pelaku menganiaya korban menggunakan senjata tajam atau benda tumpul seperti martil.

"Kalau kejadiannya saya kurang tahu pasti menganiaya pakai apa karena tadi menolong korban di bawa ke RS Sido Waras," terangnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pelarian Anak Durhaka di Mojokerto Terendus Polisi, Ambil Uang Ayah Rp 2,4 Juta Dipakai Beli Jaket

(Surya.co.id/Mohammad Romadoni)

Berita lainnya seputar Kabupaten Mojokerto.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas