Kisah Karmila Melahirkan Saat Dievakuasi dari Bencana Banjir di Sumbar
Ia melahirkan bayi perempuannya lewat bantuan Bidan Desa Nagari Kampung Tengah, Rahul Tapan, Pessel, Sumbar.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNNEWS.COM, PESISIR SELATAN - Kisah perjuangan seorang ibu yang melahirkan di tengah bencana banjir di Ranah Ampek Hulu (Rahul) Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Karmila (28) melahirkan saat banjir dan dievakuai ke Nagari Kampung Tengah, Kecamatan Rahul Pessel pada Senin (29/3/2021) sekitar pukul 04.00 WIB.
Ia melahirkan bayi perempuannya lewat bantuan Bidan Desa Nagari Kampung Tengah, Rahul Tapan, Pessel, Sumbar.
Baca juga: Sekar Kebingungan, Baru 40 Hari Melahirkan, Suaminya yang Driver Taksi Online Seminggu Hilang
Berselang hanya sehari kemudian sang ibu bernama Karmila dan bayi telah kembali ke rumah pada selasa (30/3/2021) kemarin.
"Malam itu kira-kira pukul 02.00 WIB tim evakuasi datang dengan perahu karet, perahunya sampai ke depan rumah," ucap Kormawati (47) orang tua yakni ibu dari Karmila.
Sebelumnya, bencana banjir melanda daerah Rahul, Tapan dan sekitarnya semenjak Minggu (26/3/2021) lalu
Baca juga: Dikaruniai Anak Pertama, sebelum Melahirkan Zaskia Sungkar Harus Jalani Transfusi Darah Dulu
Penuturan Kormawati, air menggenangi rumah kira-kira setinggi paha orang dewasa, sedangkan di pekarangan rumah ketinggiannya mencapai satu meter lebih.
Kormawati mengatakan, Karmila kekurangan darah karna kondisinya yang sudah lemah, disertai cemas.
"Ia cemas karna air dirumah tak kunjung surut, badan sedang lemah, juga gamang dibawa dengan perahu karet," imbuh Kormawati.
Diperkirakan pada Minggu sekitar pukul 04.00 WIB, Karmila melahirkan anak ke empatnya lewat persalinan normal.
Baca juga: Driver Ojol Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk di Leher, padahal Istri Baru Melahirkan Anak Keempat
Adik Karmila, Hasdiwandi (26) menambahkan, saat itu kondisi kakaknya melemah, ia langsung menelepon perangkat nagari agar tim rescue segera membantu evakuasi, dan mengantar kakaknya ke bidan desa.
"Beberapa jam sebelumnya, kami terus berharap agar air segera surut, kakak tentu tidak bisa menerobos genangan air yang ada di pekarangan rumah, saat itu para tetangga pun ada di rumah ini," imbuh Hasdiwandi.
Setelah kedatangan tim rescue, Karmila diangkut dengan perahu karet, jarak dari rumah Karmila ke titik aman banjir sekitar 50 meter.