Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta di Balik Insiden Tabrakan Kapal di Perairan Indramayu, 15 ABK Masih Hilang, Ada Kejanggalan

Dengan cuaca yang cerah itu, seharusnya jarak pandang kapal bagus sehingga tabrakan seharusnya tak terjadi.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Fakta di Balik Insiden Tabrakan Kapal di Perairan Indramayu, 15 ABK Masih Hilang, Ada Kejanggalan
abcoprimatama
Kapal Kargo Curah atau Bulker Carrier MV Habco Pioneer. Kapal kargo besar ini ditabrak kapal nelayan Barokah Jaya di Perairan Balongan Indramayu, Jumat (3/4/2021) pukul 16.45 WIB. 

"Ada ratusan personel SAR gabungan dengan sarana serta alat utama sudah dikerahkan untuk melakukan pencarian," ujar Deden.

Baca juga: Basarnas Kerahkan Tim Penyelam Cari 17 ABK MV Barokah Jaya yang Hilang di Perairan Indramayu

Baca juga: 17 ABK Hilang akibat Tabrakan 2 Kapal di Perairan Indramayu, KPLP Kerahkan Kapal Patroli KN Jembio

Kejanggalan

Direktur Polairud Polda Jawa Barat, Kombes Pol Widi Handoko, mengungkap sejumlah kejanggalan dalam insiden tabrakan kapal di perairan Indramayu ini.

Berdasar keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kata Widi, saat tabrakan terjadi cuaca sedang cerah dan tidak terjadi badai.

Dengan cuaca yang cerah itu, seharusnya jarak pandang kapal bagus sehingga tabrakan seharusnya tak terjadi.

"Kami belum bisa menyimpulkan apa yang menjadi penyebab kecelakaan," ujarnya.

Polisi, kata Widi, akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab peristiwa ini.

BERITA TERKAIT

"Sekarang kita fokus dulu dalam upaya pencarian," ujarnya.

MV Habco Pioneer adalah kapal kargo curah atau bulk carrier, yang memiliki panjang 170 meter dan lebar 27 meter.

Kapal raksasa itu sedang dalam perjalanan dari Balikpapan ke Pelabuhan Merak, Banten.

Tabrakan kapal di perairan Indramayu 17 ABK masih hilang, Tim SAR lakukan penyelaman.
Tabrakan kapal di perairan Indramayu 17 ABK masih hilang, Tim SAR lakukan penyelaman. (Istimewa)

Kepala UPP Indramayu, Kant Dicky Eka Kunarko Putra, mengatakan, belum mengetahui penyebab terjadinya tabrakan tersebut. Namun, ia memastikan, pihaknya akan ikut menyelidiki.

"Untuk kronologi awalnya juga kami belum bisa memastikan, karena sampai saat ini masih fokus mencari korban yang saat ini masih ada 15 ABK lagi yang belum ditemukan," ujar Dicky di Desa Eretan Wetan.

Kronologis

Sabtu, 3 April 2021

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas