Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ika Terpukul, Tak Menyangka Adik Kesayangannya Meninggal di Arena Latihan Perguruan Silat

Isak tangis keluarga tidak bisa terbendung saat jenazah MRS mulai dikebumikan. Tak terkecuali, kakak almarhum, Ika Nesti.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ika Terpukul, Tak Menyangka Adik Kesayangannya Meninggal di Arena Latihan Perguruan Silat
TribunSolo.com/ Fristin Intan
Keluarga tidak bisa membendung tangis seusai jenazah MRS, pesilat yang tewas saat latihan dikebumikan di Makam Kulon Klege, Desa Srebegan, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. 

Pukul 07.00 WIB jenazah tiba-tiba datang dari rumah sakit.

"Tiba-tiba dikabari meninggal," ungkap Ayu saat dikonfirmasi TribunSolo.com pada Minggu (4/3/2021) siang.

Saat ini jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jogja atas permintaan kakak korban.

Sebelumnya, keluarga sudah melarang agar MRS tidak ikut latihan silat tersebut.

"Dulu awal latihan MRS sempat dicegah ayahnya agar tak ikut latihan," kata dia.

Namun, MRS bersikeras untuk ikut latihan tersebut, akhirnya sang ayah mengizinkan.

"MRS sudah satu tahun ikut anggota perguruan silat," paparnya.

Baca juga: Ikuti Latihan Silat, Siswi MTs Pulang jadi Jenazah, Keluarga Tak Dikabari soal Tewasnya Korban

Berita Rekomendasi

Kasus Lain Pesilat Meninggal

Kepala Desa (Kades) Trangsan, Kecamatan Gatak Mujiman buka suara soal tertangkapnya 9 pelaku yang terlibat dalam kasus tewasnya pesilat cilik di desanya tersebut.

Mujiman mengatakan, kasus ini diharapkan menjadi yang terakhir di wilayahnya.

Apalagi dalam kasus ini korban FAR (15) adalah warga Dukuh Jamur RT 01 RW 08, Desa Trangsan, Kecamatan Gatak.

"Harapan kami pelaku tidak mengulangi lagi dan lebih berhati-hati dan waspada bila mengadakan latihan," papar dia, Jumat (11/7/2020).

Dia juga berharap bagi keluarga korban bisa lebih sabar dan diberikan kekuatan oleh Tuhan dalam menerima cobaan ini.

"Bagi keluarga korban lebih sabar tawakal dan menerima takdir dari Allah SWT dan selalu diberi kekuatan, dan masalah ini segera tuntas," papar dia.

Baca juga: Siswa MTs Tewas saat Latihan Silat, Keluarga Tak Diberi Kabar, Korban Pulang Sudah Jadi Jenazah

Diketahui, tragedi pesilat cilik tewas saat latihan di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo menemui titik terang.

Petugas kepolisian sudah mengamankan orang yang diduga terlibat dalam kasus tewasnya pesilat cilik berinisial FAR (15) warga Dukuh Jamur RT 01 RW 08, Desa Trangsan, Kecamatan Gatak tersebut.

Polisi menangkap 9 orang tersebut tanpa perlawanan.

Walaupun ada satu yang mencoba kabur saat didatangi petugas, tetapi berhasil digagalkan.

"Tidak ada yang melawan, mereka kami amankan," papar dia.

Setelah dilakukan penangkapan pada Jumat (10/7/2020) para pelaku dibawa ke Mapolres Sukoharjo.

Mereka akan diperiksa lebih lanjut atas kejadian tersebut.

AKP Nanung menambahkan, para pelaku ini dijerat Pasal 76c UU 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dan pasal 359 KUHP menghilangkan nyawa orang lain.

"Ancaman hukuman 15 tahun penjara," jelas dia.

Dibawa ke Ranah Hukum

Meninggalnya FAR (15) warga Dukuh Jamur RT 01 RW 08, Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo membawa duka mendalam bagi keluarga.

FAR yang baru saja diterima di SMK Muhammadiyah Kartasura itu meninggal dunia saat mengikuti latihan silat di SD Negeri 1 Trangsan.

Menurut Paman FAR, Sutejo (49), pihak keluarga telah membawa kasus ini ke ranah hukum.

"Sudah dilaporkan ke Mapolsek Gatak," katanya saat ditemui di rumah duka, Minggu (5/7/2020).

"Dilaporkan oleh orang tuanya semalam," imbuhnya.

Dia mengatakan, pelaporan tersebut untuk mengungkap kasus dibalik meninggalnya korban.

Mengingat keluarga menemukan kejanggalan atas kematian korban.

sekitar pukul 21.30 WIB, keponakannya itu dilaporkan jatuh, dan pada pukul 22.00 WIB korban dibawa ke Puskesmas Gatak.

"Kata petugas yang jaga di Puskesmas Gatak, saat dibawa kesana (FAR) sudah meninggal dunia," jelasnya.

Korban kemudian dilarikan ke RSUD dr. Moewardi Solo untuk dilakulan autopsi.

"Yang saya tau lukanya ada di mulut dan di rahang, ada luka lecet disana," ungkap dia.

"Lalu ada pendarahan," jelasnya.

Untuk luka dalam, Setejo belum bisa memastikan, lantaran hasil otopsi belum keluar.

Dengan berbagai kejanggalan itu, keluarga berharap pihak kepolisian bisa mengusut penyebab kematian korban.

"Jika nanti ada unsur kesengajaan, nanti biar pihak kepolisian yang meneruskan proses hukumnya," katanya.

Setelah dari RSUD dr. Moewardi Solo, korban kemudian dibawa kerumah duka untuk di salatkan.

Selanjutnya, jenazah korban di kebumikan di TPU Jamur yang tak jauh dari rumahnya sekitar pukul 14.15 WIB.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Tangis Keluarga MRS Pesilat yang Tewas saat Latihan Pecah saat Proses Pemakaman

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas