Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Abah Popon, Orang yang Disebut-sebut Terduga Teroris Sebagai Guru Ilmu Kebal

Abah Popon mengaku terkejut namanya disebut-sebut sebagai orang yang mengajari terduga teroris ilmu kebal.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pengakuan Abah Popon, Orang yang Disebut-sebut Terduga Teroris Sebagai Guru Ilmu Kebal
Tribunjabar.id/Fauzi Noviandi
Bah Popon atau Ahmad Dimyati yang disebut terduga teroris untuk belajar ilmu kebal. 

Tribunjabar.id pun melakukan penelusuran mencari sosok Abah Popon.

Ternyata sosok tersebut memang benar adanya.

Namun, tidak seperti yang diungkapkan terduga teroris dalam pengakuannya.

Abah Popon berdomisili di Kampung Ciheulanghilir RT 02/08 Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

Pria kelahiran Sukabumi tersebut memiliki nama asli Ahmad Dimyati dan kini sudah berusia 69 tahun.

Saat dihampiri ke kediamannya, tampak tidak ada keanehan atau hal lainnya.

Rumah Bah Popon mirip dengan masyarakat pada umumnya.

Berita Rekomendasi

Ia tinggal di jalan gang kecil.

Baca juga: Terduga Teroris Belajar Ilmu Kebal di Sukabumi dan Misteri Abah Popon

Bah Popon saat ditemui merupakan pria dengan perawakan kurus dilingkungannya dikenal masyarakat sekitar sebagai tokoh masyarakat.

Ia mengaku kaget setelah mendapat informasi dari sejumlah pemberitaan, bahwa namanya disebut - sebut sebagai guru yang telah memberikan ilmu kekebalan kepada terduga teroris yang ditangkap Densus 88 beberapa waktu lalu.

"Abah mendapat kabar itu, Sabtu malam lalu, jujur abah sedikit kaget, namun karena tidak merasa sehingga tenang-tenang saja," ujar Bah Popon saat dihampiri dikediamannya pada Tribunjabar.id

Selain itu, Bah Popon atau Ahmad Dimyati merasa difitnah, karena selama ini dirinya tidak pernah memberikan doa kepada orang yang berniat tidak baik, apalagi sampai dengan mencelakakan orang lain dengan tujaun apapun.

Baca juga: Densus 88 Tetapkan 3 Orang Buron Karena Diduga Terlibat Aksi Terorisme di Jakarta-Bekasi

Ia mengisahkan, sekitar 1980-an banyak orang yang datang kepadanya hanya untuk sekadar meminta doa.

Sehingga, dirinya tidak bisa mengingat satu persatu orang yang pernah mendatanginya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas