Penyesalan Tersangka Pembunuh Bocah SD di Pamekasan, UA Terkejut Tebasan Samurainya Salah Sasaran
Pihak kepolisian dari jajaran Satreskrim Polres Pamekasan terus melakukan pendalaman terkait kasus pembunuhan bocah SD.
Editor: Endra Kurniawan
Kamar itu ia dobrak menggunakan kaki kanannya.
Setelah kamar tersebut terbuka, di dalam kamar itu tidak ada orang sama sekali.
Hingga akhirnya, UA pulang sembari menenteng samurainya yang berlumuran darah.
Sebelum bergegas pulang, sarung samurai yang ia tinggal di teras rumah korban, tak lupa dibawa pulang.
UA mengaku menyesal karena telah membunuh anak-anak.
Padahal kata dia, sasaran utama yang akan dibunuh oleh dirinya adalah ayah korban.
Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Pamekasan, AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan, pelaku menghabisi nyawa siswa berusia 9 tahun itu, memakai pedang samurai sepanjang 108 cm.
Samurai yang dipegang oleh pria berusia 20 tahun tersebut, ditebaskan sebanyak tiga kali ke bagian tubuh korban.
Pertama, ditebaskan ke bagian kepala korban sebanyak dua kali.
Baca juga: Dua Wanita Satu Pria di Kamar Kos Terjaring Satpol PP Pamekasan, Begini Pengakuan Ketiganya
Lalu yang terakhir, ditebaskan ke bagian paha korban.
Mirisnya, korban dibunuh oleh pelaku saat sedang tertidur pulas di dalam kamarnya.
"Korban ini warga Dusun Ombul, Desa Taraban, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan."
"Korban dibunuh di rumahnya sekitar pukul 23.45 WIB, Minggu 7 Maret 2020, kemarin," kata AKP Adhi Putranto Utomo kepada SURYAMALANG.COM, pada Senin (8/3/2021).
Menurut dia, terjadinya pembunuhan anak di bawah umur ini, dipicu karena pelaku sakit hati kepada ayah korban.