Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Periksa 4 Saksi terkait Meninggalnya Bocah Usai Santap Paket Sate Misterius

Setelah pemilik rumah enggan menerima paket kiriman misterius itu, Bandi kemudian pulang menuju rumah dengan membawa satu paket sate bakar.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Polisi Periksa 4 Saksi terkait Meninggalnya Bocah Usai Santap Paket Sate Misterius
Dok Polsek Sewon/Ilusrasi paket sate
Polisi melakukan penyelidikan terkait kasus paket sate bakar di Bantul. 

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - NFP, seorang bocah berusia 8 tahun meninggal dunia setelah memakan sate yang dibawa ayahnya, Minggu (25/4/2021) lalu.

Polsek Sewon masih melakukan penyelidikan terkait meninggalnya warga Padukuhan Salakan, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon ini.

Kapolsek Sewon Kompol Suyanto mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu hasil laboratorium sisa sate yang dikonsumsi oleh Naba.

Makanan yang dikonsumsi oleh Naba dan ibunya tersebut saat ini sudah dikirimkan ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Yogyakarta untuk diteliti kandungannya.

"Kami masih menunggu hasil laboratorium. Dugaan dari makanan, makanya kami menunggu hasil pemeriksaan makannya. Saat ini masih belum keluar (hasil laboratorium), mungkin tidak lama lagi," katanya, Selasa (27/4/2021).

Polsek Sewon tidak melakukan autopsi jenazah bocah 8 tahun itu. Hal itu karena pihak keluarga keberatan.

Sembari menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, polisi melakukan pendalaman pemeriksaan.

Berita Rekomendasi

Salah satunya dengan mengambil keterangan dari saksi-saksi.

Baca juga: Paket Sate Misterius Berujung Meninggalnya Bocah SD, Sang Ayah Dapat Orderan Offline dari Perempuan

Hingga saat ini sudah ada sekitar empat saksi yang diperiksa.

Saksi tersebut berasal dari keluarga korban dan juga dari penerima makanan yang asli (Tomy).

"Saksi sudah kami ambil keterangan, dari keluarga korban termasuk orang tua, kemudian penerima makanan itu. Kan istrinya di rumah, kemarin ayah korban kan bertemu dengan istri Tomy dulu sebelum akhirnya dibawa pulang," terangnya.

Polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, termasuk di lokasi pertama Bandiman, ayah korban menerima pesanan offline.

"Kami sudah cek ke sana dengan INAFIS juga dengan puskesmas. Kita cek apakah ada kemungkinan CCTV yang merekam, karena di sana banyak sekali pohon-pohon," tambahnya.

Kronologis

NFP, seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Yogyakarta meninggal dunia setelah mengonsumsi bumbu sate. Hingga saat ini penyebab kematian siswa SD ini masih menjadi misteri yang belum terungkap.

Berdasarkan keterangan dari ayah korban dan polisi, berikut kronologi meninggalnya siswa SD tersebut.

Ayah korban NFP, Bandiman berprofesi sebagai pengemudi ojek online.

Polisi melakukan penyelidikan terkait kasus paket sate bakar di Bantul.
Polisi melakukan penyelidikan terkait kasus paket sate bakar di Bantul. (Dok Polsek Sewon/Ilusrasi paket sate)

Ketika itu Bandi habis istirahat dan seusai menunaikan salat Assar di salah satu masjid di Kota Yogyakarta.

Bandi kemudian dihampiri oleh perempuan tak dikenal.

Dia dimintai tolong untuk mengantarkan sebuah paket berisi sate bakar ke rumah seseorang bernama Pak Tomy.

Alamat Tomy yang akan dikirim paket sate berada di wilayah Kasihan, Kabupaten Bantul.

Namun perempuan yang minta tolong untuk mengantarkan paket itu tidak menggunakan aplikasi ojek online.

"Waktu saya siap-siap jalan, tiba-tiba ada perempuan menghampiri saya."

"Dia minta tolong antarkan paket ke daerah Kasihan ke Pak Tomy.

"Saya bilang, pakai aplikasi saja. Terus mbaknya alasannya gak ada aplikasi ojol," jelasnya.

Sore itu juga Bandi bergegas menuju rumah penerima paket yang berada di daerah Kasihan, Kabupaten Bantul.

Baca juga: VIRAL Bocah di Bantul Tewas Keracunan Usai Makan Sate Pemberian Wanita Tak Dikenal, Ini Kronologinya

"Dia minta offline, ya saya antarkan ke penerima tersebut. Perempuan itu berpesan, pengirim atas nama Pak Hamid," ungkap dia.

Singkat cerita, sesampainya di rumah tujuan penerima paket, Bandi lalu menelepon ke nomor kontak bernama Tomy yang diberikan oleh perempuan yang ia temui di masjid.

Telepon Bandi pun direspon oleh Tomy.

Namun terjadi proses konfirmasi yang cukup lama karena keluarga Tomy merasa tidak memesan makanan apa pun pada hari itu.

"Saya tanya, lah ini paket sudah sampai alamatnya bener, nomornya bener kok ndak diterima. Terus bapaknya bilang, udah dibawa kamu saja pak, buat buka puasa," terang dia.

Setelah pemilik rumah enggan menerima paket kiriman misterius itu, Bandi kemudian pulang menuju rumah dengan membawa satu paket sate bakar.

Sesampainya di rumah, istrinya bernama Titik Rini dan NFP kemudian membuka paket sate bakar yang dibawa oleh Bandiman.

Bandiman, beserta istri dan NFP kemudian memakan sate tersebut. Tak berselang lama, NFP yang memakan begitu lahap mengeluhkan rasa sate yang pahit.

Bandiman memperlihatkan foto anaknya yang meninggal usai menyantap paket sate misterius, Senin (26/4/2021).
Bandiman memperlihatkan foto anaknya yang meninggal usai menyantap paket sate misterius, Senin (26/4/2021). (Tribun Jogja/Miftahul Huda)

"Pas saya makan itu gak apa-apa. Ternyata racunnya itu ditaruh di bumbunya. Anak saya bilang bumbunya pahit."

"Dia lalu ke dapur dan sudah muntah-muntah. Istri juga muntah-muntah. Pas tak pastikan anak saya sudah tidak sadarkan diri," jelasnya.

Karena panik, Bandi kemudian membawa putranya ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, nyawa NFP sudah tak tertolong lagi.

"Sudah meninggal pas perjalanan ke rumah sakit. Tapi hasil pemeriksaan di laboratorium itu katanya racunnya lebih kuat dari racun pupuk pertanian," ujarnya.

Konfirmasi Polisi

Kapolsek Sewon Kompol Suyanto mengatakan berdasarkan keterangan Bandiman, istri dengan korban yang yang meninggal itu makan dengan bumbu sate.

Sedangkan Bandi dengan anak yang pertama makan tetapi tidak pakai bumbu.

Baca juga: Warga Desa di Aceh Timur Panik, Puluhan Orang Keracunan Usai Santap Somai, Alami Mual hingga Lemas

"Anak dan istrinya itu merasa pahit sekali, kemudian muntah-muntah, terus jatuh, lalu dibawa ke rumah sakit," kata Kompol Suyanto.

Polisi untuk sementara waktu masih melakukan penyelidikan untuk memastikan bumbu sate yang dikonsumsi korban, polisi menunggu hasil pemeriksaan makanan.

Selain itu jajaran Polsek Sewon juga berkoordinasi dengan Polsek Umbulharjo, berkaitan dengan lokasi Bandiman menerima makanan tersebut.

"Kami belum bisa memastikan (makanan mengandung racun), biar dokter. Sisa makanan sudah kami amankan dan diperiksa, diuji dulu," ungkapnya.

Komentar Dokter

Menanggapi kasus itu Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah DIY, dr Joko Murdiyanto belum berani berkomentar lebih jauh soal indikasi kandungan racun di makanan.

"Perlu dicek di laboratorium, saya enggak berani berkomentar, ini kasus yang sensitif. Tugas polisi mengamankan itu, cek di laboratorium bahan-bahannya," ungkap Joko kepada Tribunjogja.com, Senin (26/4/2021).

Selain itu untuk mengetahui kandungan apa di dalam makan atau jenis racun apa perlu pemeriksaan pada korban serta hasil uji sampel dari sisa makanan. (Tribunjogja.com/Christi Mahatma Wardhani/Ard/Uti/Hda)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ungkap Penyebab Kematian Bocah di Bantul Setelah Makan Paket Sate Misterius, Polisi Periksa 4 Saksi

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas