Banjir Bandang dan Longsor NTT Jadi Pembelajaran Tingkatkan Pemahaman Masyarakat Hadapi Bencana
Setelah peringatan dini terinformasikan, tantangan lain bagi pemerintah adalah bagaimana peningkatan pemahaman dan respon stakeholder hadapi bencana
Editor: Theresia Felisiani
![Banjir Bandang dan Longsor NTT Jadi Pembelajaran Tingkatkan Pemahaman Masyarakat Hadapi Bencana](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bencana-nusa-tenggara-timur-ntt.jpg)
Berdasarkan informasi lapangan yang diperoleh tim survey dan pemetaan BNPB, masyarakat sudah menerima informasi tersebut namun tidak mengira dampak siklon tropis seroja akan berdampak sebesar itu.
Untuk kerusakan sendiri, dampak yang paling parah terjadi di Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Adonara, dan Kabupaten Alor.
"Semua daerah terdampak adalah daerah-daerah yang berada di kawasan alur air di muara," Jelas Abdul Muhari selaku Plt Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB.
Baca juga: Dirut PLN: Pascabencana, Masih Ada 3 Persen Pelanggan di NTT Gelap Gulita
Menurut Abdul Muhari, karena daerah-daerah tersebut tidak masuk ke dalam siklus daerah banjir, maka masyarakat tidak menganggap bahwa daerah tersebut merupakan salah satu yang harus dihindari.
"Ini yang harus kita sosialisasikan dan berikan edukasi. Tidak seharusnya masyarakat membangun tempat tinggal di kawasan aliran air," ungkap Abdul.
Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Rakornas PB 2021, perlu adanya sosialisasi dan edukasi kebencanaan yang masif kepada masyarakat, khususnya di kawasan rawan bencana.
Abdul juga mengatakan, pemanfaatan sistem peringatan dini berbasis kearifan lokal dapat mengurangi dampak dari bencana yang terjadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.