Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lolos dari Karantina di Jakarta, Warga Negara India Diamankan di Batam Saat Makan Martabak

Seorang Warga Negera Asing (WNA) asal India yang lolos dari karantina di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, ternyata kabur ke Batam.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Lolos dari Karantina di Jakarta, Warga Negara India Diamankan di Batam Saat Makan Martabak
TribunBatam.id/Istimewa
Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhart, Kamis (29/4/2021) membenarkan penangkapan WN India di Batam. 

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Sebanyak 7 warga negara India lolos dari karantina di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Mereka ternyata menyebar ke sejumlah daerah di Indonesia.

Lima dari 7 warga negara India tersebut sudah ditangkap, sementara dua orang lainnya masih buron.

Tiga orang berhasil ke luar Jakarta. Satu orang lagi tertangkap di Surabaya dan satu lagi tertangkap di Bandung.

Seorang Warga Negera Asing (WNA) asal India yang lolos dari karantina di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, ternyata kabur ke Batam.

Untuk bisa lolos dari kewajiban karantina, mereka diduga menyuap sejumlah orang yang menjadi “mafia karantina” di bandara internasional tersebut.

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhart, Kamis (29/4/2021) saat dikonfirmasi, membenarkan penangkapan WN India tersebut.

Namanya Cherelovapil Mukri Muhammad Jabir.

BERITA REKOMENDASI

Ia ditangkap kepolisian saat sedang makan martabak di Komplek Tanjungpantun, Sei Jodoh, Batam.

Harry menjelaskan, pihaknya selaku kepolisian hanya membantu Satgas Covid-19 dan Kantor Imigrasi untuk mengamankan WN India yang lolos dari karantina di Soekarno Hatta tersebut.

"Kita hanya mengamankan, lebih lanjut sebaiknya ditanyakan ke Satgas Covid-19 Kota Batam," jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam yang juga Ketua Bidang (Kabid) Kesehatan Didi Kusmarjadi mengaku belum mendapatkan informasi terkait sudah diamankannya WN India yang kabur ke Batam.

Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra saat ditemui awak media terkait oknum pegawai PT Angkasa Pura II jadi joki warga India, Rabu (28/4/2021).
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra saat ditemui awak media terkait oknum pegawai PT Angkasa Pura II jadi joki warga India, Rabu (28/4/2021). (TribunJakarta/Ega Alfreda)

"Belum, kami belum dapat informasinya," ujar Didi.


Kepala Kantor Imigrasi kelas I Khusus TPI Batam Ismoyo sendiri sebelumnya sudah mendapat informasi terkait kaburnya WN India itu ke Batam dan pihaknya langsung mencari keberadaannya.

"Saya lagi nyari dulu, nanti tunggu dulu," ujar Ismoyo di Pelabuhan Batam Center, Kamis pagi.

Ismoyo mengatakan, pihaknya juga sudah bekoordinasi dengan institusi terkait, termasuk Satgas Covid-19.

Komandan Resort Militer (Danrem) 03/Wira Pratama, Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu juga mengamini bahwa pihaknya berkomitmen ikut membantu mencarian.

Sebab, pihaknya juga bertanggung jawab melakukan pengawasan terhadap WNA yang ada di Kepri.

Apalagi, Danrem saat ini mengomandoi seluruh pengawasan dan penampungan WNA dan pekerja migran yang masuk ke Indonesia melalui wilayah Kepri.

"Makanya, kita ini betul-betul sinergi, TNI, Polri, Satpol PP, dan semua instansi terkait lainnya," ujar Jimmy.

Mafia Bandara

Sementara di Jakarta, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan, ada dua WN India yang tak menjalani proses karantina setelah tiba di Indonesia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, WNI di India : Saat Ini Hanya Ada 18 Ruangan ICU di Kota New Delhi 

Keduanya juga memanfaatkan jasa 'mafia' karantina untuk bisa lolos dari prosedur tersebut.

Yusri mengatakan, ke dua pendatang dari India itu menggunakan modus yang mirip dengan yang dipakai oleh WNI berinisial JD.

JD diketahui juga kabur dari karantina setelah membayar tiga orang berinisial S, RW dan GC sebesar Rp 6,5 juta.

Kemarin, Polda Metro Jaya menetapkan tujuh WN India sebagai tersangka serta satu orang lagi WNI sebagai tersangka baru sehingga sudah empat WNI menjadi tersangka kasus pelanggaran karantina kesehatan tersebut.

Dua Buron

Pengungkapan ini bermula saat penerbangan carter AirAsia QZ 988 dari Chenai, India, tiba di Bandara Soekarno Hatta pada 21 April.

Di pesawat itu terdapat 132 penumpang. Mereka ke luar dari India karena negaranya sedang dilanda gelombang besar Covid-19.

Setelah dilacak, ternyata ada beberapa penumpang yang tidak mengikuti proses karantina. Mereka mengelak dengan berbagai cara.

"Total semua 11 yang kita amankan, masih ada dua pengejaran. Ada juga beberapa calo lain lagi yang membantu yang masih kita lakukan pengejaran," kata Yusri.

Belasan tersangka itu rinciannya, lima WN India, empat WNI dan dua lagi WN India masih buron, bernama Surana Madhu dan Vasudevan Indumati.

WN India itu lolos dari kewajiban karantina setelah membayar antara Rp 6 juta sampai Rp 7,5 juta per orang.

Yusri menyebutkan, jaringan mafia di bandara ini bukanlah satu kelompok jaringan. Mereka berhasil lolos dari pemeriksaan tahap dua Satgas Udara Penanganan Covid-19, dan langsung pergi naik taksi.

Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta, Kompol Alexander Yurikho mengatakan, dari tujuh WNA yang berhasil lolos karantina di Bandara Soetta, lima sudah ditangkap kembali.

Mereka adalah Senthil Ranganathan, Cherelovapil Mukri Muhammad Jabir, Kankurte, Patel Nendra, dan Patel Satish Darayan.

Mereka diamankan dari sejumlah daerah seperti Jakarta, Bandung, Batam dan Surabaya.

Baca juga: Komisi IX DPR: Sulit Diterima, Mafia Karantina Tak Melibatkan Orang Dalam Bandara Soetta

"Yang menarik, ada WNA India, dia dari India sana sudah booking Hotel Mercure, tetapi kami amankan di Taman Anggrek. Dia lolos dari Satgas karena sudah menunjukkan bukti booking hotel," sambungnya.

Dari rangkaian penangkapan itu juga diketahui, jika calo yang membantu meloloskan para WNA ini bukan hanya seorang.

Tetapi ada banyak dan tidak terorganisir. Mereka memanfaatkan kelengahan petugas dan menyalahgunakan pas bandara.

Berdasarkan data yang didapat Kompas.com, sedikitnya ada 1.800 lebih pas bandara yang telah dikeluarkan oleh otoritas bandara.

Hal ini mendapat kritik kepolisian, karena rawan disalahgunakan. Banyak sekali kasus yang terjadi di bandara, seperti mafia TKI. (Alamudin/Roma Uly Sianturi/Tribun Network/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul WN India Lolos Karantina di Jakarta Ditangkap saat Makan Martabak di Batam

Sumber: Tribun Batam
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas