Nasib Ibu Wati yang Tuduh Tetangga Nganggur Tapi Bayak Uang karena Ngepet, Kini Diusir Warga
Fakta dibalik isu babi ngepet yang menghebohkan warga Sawangan, Depok akhirnya terbongkar.
Editor: Endra Kurniawan
Dilansir dari unggahan Instagram @ndorobeii, Wati didampingi Ketua RW setempat mengungkapkan permohonan maafnya.
Baca juga: Ternyata Ini Profesi Sebenarnya Adam Ibrahim Dalang Rekayasa Babi Ngepet
"Buat warga Kampung Baru Ragajaya, pokoknya buat semua yang tidak saya sebutkan satu per satu ya karena tidak apal, saya di sini hanya merantau dan ngontrak," ujar Wati.
Dengan suaranya yang lantang, Wati menyampaikan permohonan maaf atas tuduhan yang tak sepantasnya dilontarkan.
"Saya mau minta maaf atas tadi video yang saya ucapkan, seribu minta maaf dari ujung kaki sampai ujung kepala, saya bener-bener minta maaf," imbuh Wati.
Sadar dengan kesalahan yang dibuatnya, Wati tulus memohon maaf atas tindakan buruk yang dilakukannya.
"Sekali lagi saya minta maaf, itu saya ada kesalahan dari air ludah saya. Saya mohon maaf kalau ini menyakitkan warga Kampung Baru Ragajaya," tukas Wati.
Diusir Warga
Ibu Wati yang viral usai menuding tetangganya melakukan pesugihan lantaran menurutnya menganggur tapi hartanya berlebih, telah angkat kaki dari rumah kontrakannya.
Siang tadi, ibu Wati telah pindah dari kontrakannya yang beralamat di Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Ketua RW 10, Syarif Nurzaman mengatakan, warga sekitar lah yang mendesak ibu Wati untuk angkat kaki dari rumah kontrakannya yang berwarna hijau.
"Pindahnya karena dia diusir sama warga lah," ujar Syarif Nurzaman pada TribunJakarta.com, Kamis (29/4/2021) malam.
Ketika ditanya berapa warga yang menginginkan Ibu Wati pindah, Syarif mengatakan hampir seluruh warga di Kampung Baru.
Baca juga: Babi Ngepet Dibeli Secara Online
"Kalau warga Kampung Baru mah hampir semua. Kan ada dua Kampung Baru, Kampung Baru Desa Citayam sama Kampung Baru Desa Ragajaya," ungkapnya.
Terakhir, ia mengatakan bahwa alasan warga "mengusir" ibu Wati dari kontrakannya adalah karena kesal telah mencemarkan nama Kampung Baru.