Kisah Guru di Pedalaman Jembrana, Mengajar di Sekolah yang Mepet Hutan
Guru di Jembrana, Anak Agung Putu Agung Adhitya berbagi cerita bagaimana kesehariannya mengajar di sekolah yang jaraknya hanya 1 kilometer dari hutan.
Penulis: Theresia Felisiani
Kemudian apresiasi kepada guru atas prestasinya.
Satu di antara wujudnya bisa jadi ialah Guru penggerak.
Baca juga: 333 Titik Posko Penyekatan Sepanjang Lampung Hingga Bali Siap Menghalau Pengendara yang Nekat Mudik
Dimana saat ini, sudah ada 49 dari sekitar enam ribuan guru, yang akan menjadi guru penggerak.
Dan akan diseleksi lagi menjadi 28.
Dalam Guru penggerak ini nantinya seorang guru akan dilatih kepemimpinan, memimpin diri sendiri tentu bisa menjadi teladan untuk yang lain. Dan tentu saja ini harus diapresiasi dengan sebaik-baiknya.
“Kalau untuk siswa tentu saya berharap lomba untuk siswa diperbanyak. Ini tentu akan menjadi semangat tersendiri bagi siswa. Baik akademik dan non akademik, lomba harus diperbanyak,” bebernya. (tribun network/thf/TribunBali.com)