Travel Gelap Diamankan di Tegal, Sopir Ngaku Layat Orangtuanya Meninggal
Ia mengaku akan takziah atau melayat karena orangtuanya meninggal dunia. Namun hal ini tidak langsung dipercaya oleh petugas.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SLAWI - Satlantas Polres Tegal bersama tim gabungan dari TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal, melaksanakan kegiatan pengetatan dalam rangka persiapan penyekatan larangan mudik berlokasi di Pos PAM Klonengan Kecamatan Margasari, Minggu (2/5/2021).
Pada kegiatan yang berlangsung sejak pagi ini, menyasar kendaraan yang berasal dari Jakarta menuju ke selatan atau arah Banyumas.
Dari puluhan kendaraan yang berhasil diberhentikan, ada satu yang menarik perhatian karena sang sopir sampai menangis saat dimintai keterangan oleh petugas.
Baca juga: DPP Organda Dukung Kepolisian Ciduk Travel Gelap yang Nekat Beroperasi
Diketahui supir yang mengendarai Toyota Avanza bewarna merah maroon ini, awalnya tidak mengaku bahwa ia membawa penumpang yang akan mudik pulang ke Bumijawa Kabupaten Tegal.
Ia mengaku akan takziah atau melayat karena orangtuanya meninggal dunia. Namun hal ini tidak langsung dipercaya oleh petugas.
Baca juga: Polres Metro Tangerang Kota Amankan 6 Travel Gelap Jelang Lebaran 2021
Setelah dicerca beberapa pertanyaan akhirnya sopir travel gelap yang bernama Kuswa Revan Ampiri mengaku bahwa ia tidak akan takziah melainkan membawa penumpang dari arah Jakarta menuju Bumijawa.
Sontak petugas langsung memberikan sedikit imbauan dan nasihat pada sopir bahwa yang dilakukannya salah. Demi uang yang tidak seberapa, ia sampai tega memberikan alasan orangtuanya meninggal dunia.
Tanpa diduga Kuswa sopir travel gelap ini menangis tersedu mengakui kesalahannya.
Sedangkan penumpang yang di dalam kendaraan, hanya diam tidak bisa berbuat banyak dan menerima konsekuensi untuk putar balik.
"Saya dari Jakarta mau mengantarkan penumpang ke Bumijawa. Saya mintai tarif per orang Rp 300 ribu dan penumpang ada tujuhorang.
Saya menyesal dan mengakui kesalahan saya yang awalnya sudah berbohong bilang kalau mau melayat karena orangtua meninggal padahal orangtua saya masih ada di Bekasi," ujar Kuswa, pada Tribunjateng.com.
Setelah mengakui kesalahannya, Kuswa diminta untuk melakukan rapid test antigen terlebih dahulu bersama salah satu penumpangnya.
Baca juga: Modus Sopir Travel Gelap di Tengah Pelarangan Mudik, Menunggu Kelengahan Petugas di Pos Penyekatan
Misal hasilnya negatif dan ternyata memang tidak memenuhi syarat kendaraan yang boleh melakukan perjalanan maka langsung diminta untuk putar balik ke arah asal.
"Tadi sudah rapid test antigen hasilnya negatif. Saya menangis karena tadi petugas mengingatkan bahwa ada banyak yang orangtuanya sudah meninggal ingin supaya bisa hidup lagi, tapi saya orangtua masih ada malah dibilang meninggal. Saya langsung ingat orangtua makannya sedih dan menangis," jelasnya.