UPDATE Paket Sate Beracun di Bantul: Identitas Tersangka hingga Pelaku Kecewa karena Tidak Dinikahi
Kasus paket sate beracun di Bantul, Yogyakarta akhirnya menemui titik terang. Pelaku seorang wanita yang sakit hati karena tidak dinikahi.
Penulis: Daryono
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
"Selain itu, dia sengaja memesan ojek online tanpa aplikasi, karena dianggap lebih aman. Tersangka mengaku tidak memiliki aplikasi saat memesan,"sambung Burkhan.
3. Tersangka Sakit Hari karena Tidak Dinikahi
Polisi juga mengungkap motif dari pengiriman sate beracun yang kemudian salah sasaran ini.
Menurut Burkhan, tersangka sengaja mengirim sate yang sudah dibumbui racun karena tersangka kecewa tidak dinikahi oleh Tomy, pria yang menjadi target pengiriman sate.
Baca juga: Polisi Ungkap Pembunuhan Dari Bungkus Sate Beracun yang Ada Tulisan Nama Pelaku
Tersangka mengaku sakit hati karena Tomy menikah dengan perempuan lain.
Setelah kecewa, tersangka mengirim paket sate beracun itu melalui Bandiman, seorang ojek online.
Transaksi pengiriman sate beracun ini dilakukan secara offline.
Setelah diantar oleh Bandiman, Tomy menolak paket sate tersebut karena merasa tidak mengenal sang pengirim.
Paket sate itu akhirnya dibawa oleh pulang Bandiman dan diberikan kepada istri dan anaknya.
Setelah memakan sate itu, istri dan anak Bandiman mengalami mual hingga dibawa ke RSUD Yogyakarta.
Sayangnya, nyawa sang anak, Naba Faiz Prasetya (10) tidak tertolong.
Baca juga: Berawal dari Bungkus Sate, Polisi Berhasil Ungkap Keberadaan dan Identitas NA, Pengirim Sate Beracun
Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan, sebab tersangka masih banyak diam saat pemeriksaan.
"Masih kami dalami, apakah nanti ada tersangka lain, kami masih mendalami,"ujar Burkan.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau seumur hidup atau paling lama 20 tahun.