Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Nekat Para Pemudik: Disuruh Putar Balik Walau Sudah Tempuh Ribuan Km hingga Jalan Kaki 6 Hari

Inilah sebagian kisah masyarakat yang berusaha agar tetap bisa mudik. Ada yang diminta putar balik padahal sudah menempuh jarak ribuan Km.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Gigih
zoom-in Kisah Nekat Para Pemudik: Disuruh Putar Balik Walau Sudah Tempuh Ribuan Km hingga Jalan Kaki 6 Hari
ISTIMEWA-Tribun Medan/Alif Alqadri Harapap
Inilah sebagian kisah masyarakat yang berusaha agar tetap bisa mudik. Ada yang diminta putar balik padahal sudah menempuh jarak ribuan Km hingga jalan kaki selama 6 hari. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah resmi melarang aktivitas mudik Lebaran 2021 mulai Kamis (6/5/2021).

Larangan ini berlangsung selama 12 hari hingga Senin, 17 Mei 2021 mendatang.

Untuk mencegah masyarakat yang nekat mudik, aparat kepolisian dan pihak terkait melakukan penyekatan di sejumlah titik yang kerap dilintasi para pemudik.

Mereka tidak segan meminta pemudik atau masyarakat putar balik, bila tidak memenuhi persyaratan untuk melakukan perjalanan di masa larangan mudik Lebaran 2021.

Baca juga: Viral Video Ratusan Pemudik Motor Terobos Pos Penyekatan di Karawang, Kapolda Jabar Angkat Bicara

Baca juga: Menhub Imbau Masyarakat Tidak Mudik Agar Tak Terjadi Gelombang Covid-19 Seperti di India

Meski demikian, sejumlah masyarakat tetap nekat mudik walau risikonya mereka harus putar balik saat di tengah perjalanan.

Ada yang berusaha mengelabui petugas dengan bersembunyi di mobil boks, menyamar jadi driver ojek online, hingga rela berjalan kaki.

Berikut sebagian kisah masyarakat yang nekat mudik alias pulang ke kampung halaman di tengah masa larangan mudik Lebaran 2021:

Berita Rekomendasi

1. Mudik dari Jakarta ke Aceh, Disuruh Putar Balik di Asahan

Pengendara asal Jakarta yang hendak mudik ke Aceh, terpaksa putar balik di Pos I Penyekatan Meranti, perbatasan Asahan-Batubara, Sumatera Utara, Kamis (6/5/2021).
Pengendara asal Jakarta yang hendak mudik ke Aceh, terpaksa putar balik di Pos I Penyekatan Meranti, perbatasan Asahan-Batubara, Sumatera Utara, Kamis (6/5/2021). ( TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP)

Kisah pertama datang dari rombongan pemudik dari Jakarta yang hendak kembali ke Aceh.

Mereka disuruh putar balik setelah sampai di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

Padahal mereka telah menempuh perjalanan sejauh 1.712 km dari Jakarta menuju Asahan -menurut Google Maps- sejak 3 Mei 2021.

"Pak, kami dari Jakarta mau ke Aceh. Kami di perbatasan Riau lewat, Pak, masa di sini enggak," kata pria berkupluk kuning itu kepada petugas Polres Asahan.

Namun, petugas memberikan penjelasan, pemberlakukan penyekatan mudik dilakukan mulai Kamis (6/5/2021).

"Kemarin tanggal 5 masih diizinkan masuk, Pak, namun ini sudah masuk tanggal 6, Pak," kata petugas kepolisian.

Rombongan pemudik ini sempat memohon kepada petugas, tapi tetap tak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan.

"Kalau balik ke Jakarta lagi pak, waduh, jauh, Pak," katanya, dikutip dari Tribun Medan.

Akhirnya, dua mobil putih dengan pelat nomor B 1433 VOO dan B 1534 VOD tersebut memutar balik.

Tak beberapa lama, mereka kembali mencoba peruntungan dengan melintasi lagi pos polisi.

Upaya tersebut berhasil digagalkan petugas. Petugas kembali memberhentikan kendaraan mereka.

"Kalian kok bandel kali, putar balik kalian," kata petugas kepolisian tersebut.

"Pak, kami sedikit lagi sampai Aceh, masa kami harus balik ke Jakarta," kata pemudik itu.

2. Sembunyi di Mobil Boks

Seorang pemudik ditemukan sembunyi di boks mobil saat terjaring di Pos Penyekatan Gentong, Tasikmalaya, Kamis (6/5/20)
Seorang pemudik ditemukan sembunyi di boks mobil saat terjaring di Pos Penyekatan Gentong, Tasikmalaya, Kamis (6/5/20) (Istimewa)

Cerita lain datang dari pemudik asal Bandung yang hendak kembali ke Majenang, Cilacap, Jawa Tengah.

Saking inginnya mudik, pria tersebut rela bersembunyi dengan turut membawa sepeda motornya di dalam mobil boks.

Dikutip dari Tribun Jabar, aksi sembunyi tersebut digagalkan petugas yang melakukan pemeriksaan di Pos Penyekatan Gentong, ruas jalan negara Bandung-Tasikmalaya, Jawa Barat.

Alhasil pria itu terpaksa harus putar balik ke Bandung.

Selain dirinya, mobil boks yang mengangkutnya juga gagal meneruskan perjalanan dan kembali ke Bandung.

"Awalnya, fokus kami ke mobil boks karena sudah beberapa kali mobil boks tepergok membawa miras (minuman keras, Red)," kata Gunarto, Kapolsek Kadipaten, Kamis (6/5/2021).

Tapi, lanjut Gunarto, saat mobil boks satu ini dibuka, ternyata di dalamnya ada seorang pria serta satu unit sepeda motor.

"Langsung kami suruh turun dan diperiksa. Ternyata betul mau mudik ke Majenang."

"Terpaksa disuruh balik lagi, terlebih tidak memiliki dokumen negatif Covid-19," ujar Gunarto.

3. Jalan Kaki Selama 6 Hari

Sudah 6 hari ini Dani (38) berjalan kaki bersama isterinya Masitoh Aninur Lubis (36) menyusuri jalan nasional jalur selatan.
Sudah 6 hari ini Dani (38) berjalan kaki bersama isterinya Masitoh Aninur Lubis (36) menyusuri jalan nasional jalur selatan. (Tribunjabar.id/Andri M Dani)

Kisah lain datang dari pasangan suami istri asal Kecamatan Soreang, Bandung, Jawa Barat, Dani (38) dan Masitoh Aninur Lubis (36).

Bersama dua anaknya yang masih balita, keluarga ini nekat berjalan kaki dari Gombong, Jawa Tengah menuju Bandung.

Padahal, menurut Google Maps, jarak antara Gombong menuju Soreang sekitar 279,6 km!

Dikutip dari TribunJabar, Dani sekeluarga sudah berjalan kaki selama enam hari dan berangkat pada Minggu (2/5/2021) sore.

Pada Jumat (7/5/2021) siang, mereka sudah sampai di Jalan A Yani Lingkungan Bolenglang RT 3 RW 5 Ciamis, Jawa Barat.

Dani mengaku nekat jalan kaki dari Gombong menuju kampung halamannya karena sudah tidak punya apa-apa lagi.

Ia di-PHK dari perusahaan konveksi rumahan di Gombong tempatnya bekerja.

Mirisnya, mereka hanya membawa bekal uang sebesar Rp 120.000.

"Tapi Alhamdulillah, selama di perjalanan banyak yang bantu. Ada yang ngasih uang, ada yang ngasih makanan."

"Kami hanya berjalan di siang hari, kalau malam istirahat," ujar Masitoh.

Menurut Masitoh, mereka memilih pom bensin (SPBU) untuk istirahat malam sekaligus menumpang mandi.

"Setelah istirahat malam di pom bensin, pagi harinya melanjutkan perjalanan lagi," katanya.

Setiap hari, mereka bisa melakukan perjalanan 25 km hingga 30 km, kadang lebih cepat bila ada yang menawari tumpangan.

Dani memperkirakan mereka akan sampai di Soreang pada hari kedua lebaran.

4. Berpura-pura jadi Driver Ojol

Modus lain yang dipakai masyarakat agar tetap bisa mudik adalah berpura-pura menjadi driver ojek online.

Hal ini diketahui setelah petugas di pos Bundaran Kepuh, Kecamatan Karawang Barat, Jumat (7/5/2021) melakukan pemeriksaan.

Ada tiga orang yang menggunakan sepeda motor berplat B berkendara dalam waktu berbeda.

Ketiganya tidak bisa menunjukkan surat negatif Covid-19 sehingga mereka diminta untuk melakukan tes rapid antigen.

Kepala Pengendali Pos Penyekatan Bundaran Kepuh, Jaya A mengatakan, meski hasil tes antigen menunjukkan hasil negatif, dua pengemudi bermodus ojek online terpaksa diminta putar bali karena tidak membawa surat perjalanan.

Sementara satu pengendara dibolehkan melanjutkan perjalanan karena mengantongi surat perjalanan.

"Kami berhentikan karena plat nomornya B. Saat ditanya oleh petugas mau ke mana dan darimana, pengemudi tersebut menjawab bahwa dia dari Jakarta mau ke Pemalang," kata Jaya, dikutip dari Kompas.com.

Selain modus menggunakan jaket ojek online, petugas juga menemukan belasan pemudik mengenakan atribut instansi atau organisasi tertentu.

Namun, petugas tetap meminta mereka putar balik.

Modus lainnya, ada dua pengendara yang berupaya mengelabui petugas dengan mengaku hendak bertemu seseorang untuk mengantar barang langsung atau cash on delivery (COD).

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Tribun Medan/Alif Alqadri Harapap) (Tribun Jabar/Firman Suryaman/Andri M Dani) (Kompas.com/Farida Farhan)

Berita lain terkait mudik Lebaran 2021

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas