Menangis Temui Tetangga, Curhat Mengaku Dipukuli, Sontak Nenek 70 Tahun Itu Roboh Tak Bernyawa
Tetangga curiga Nenek Romsih adalah korban penganiayaan. Pelakunya diduga anaknya sendiri, yakni Mustari alias Basyir (35).
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Suparti tak menyangka, nenek Romsih (70), yang menemuinya sembari menangis, meninggal secara mendadak di depan rumahnya.
Tetangga curiga Nenek Romsih adalah korban penganiayaan. Pelakunya diduga anaknya sendiri, yakni Mustari alias Basyir (35).
Mulanya Romsih, warga RT 5/RW 1 Dusun Bengkelo, Desa Banyuurip, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, tergopoh-gopoh sembari menangis datang ke rumah tetangganya, Suparti.
Menurut Suparti, kejadian meninggalnya Romsih diperkirakan pukul 09.00.
Saat itu, Suparti berada di rumahnya yang terletak di belakang rumah korban.
Baca juga: Duel Maut Tak Terelakkan di Malam Takbiran, Chandra Habisi Nyawa Saudaranya, Bela Diri Jadi Alasan
Ia yang sedang sibuk persiapan Lebaran dikagetkan dengan datangnya korban dalam keadaan menangis.
Korban sempat mengadu kepada Suparti bahwa kepalanya sakit dipukuli oleh sang anak.
Kemudian korban ditemukan tersungkur dan meninggal.
"Ibu itu baru beli apa gitu dari warung masuk rumah. Kemudian keluar lagi sambil nangis bilang kepalanya diantemi (dipukuli) Basyir (anak korban)."
"Ada benjolan di kepalanya enggak berdarah. Dia jatuh, dilihat sama warga meninggal terus diangkat," terangnya.
Baca juga: Cekcok, Yohana Malu Jadi Tontonan Orang dan Beranjak Pergi, Pacar Tak Terima Menikamnya Berkali-kali
Suparti pun tidak mengetahui pasti apakah korban benar-benar dianiaya oleh anaknya. Hanya saja, beberapa warga menduga adanya penganiayaan sebelum korban meninggal.
Hal itu berdasarkan kejadian yang sudah-sudah di mana terjadi kekerasan oleh sang anak karena terganggu kejiwaannya.
Warga lain, Rohmad menerangkan, bahwa anak korban sempat beberapa kali dibawa ke rumah sakit jiwa lantaran melakukan kegiatan yang tidak wajar layaknya orang gila.