Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengaku akan Melayat Nenek Hingga Ngaku Tetangga Bupati, Pengguna Jalan Tetap Diminta Putar Balik

Seorang wanita penumpang kedaraan sedan kesal lantaran tidak diperbolehkan masuk ke kawasan objek wisata Pantai Anyer, Serang.

Penulis: Eko Sutriyanto
zoom-in Mengaku akan Melayat Nenek Hingga Ngaku Tetangga Bupati, Pengguna Jalan Tetap Diminta Putar Balik
Tangkapan layar
Wanita memarahi petugas di pos penyekatan simpang JLS, Ciwandan, Kota Cilegon. Wanita itu kesal karena kendaraannya diputarbalik dan tak terima ditegur tidak mengenakan maske 

Banyak pula beberapa orang yang merekam kejadian tersebut.

Pengendara berbaju merah itu tampak berteriak kepada petugas.

"Bodo amat! Saya enggak perlu alasan kamu," kata petugas ikut berteriak.

Kemudian terlihat petugas lainnya menghampiri pengendara dan mencoba menjelaskan aturan yang berlaku.

Pengendara itu tampak berusaha menjelaskan alasan dirinya menolak diputar balik.

"Udah sekarang putar balik saja, susah banget," kata petugas yang berusaha melerai.

Kemudian petugas yang sebelumnya pun berkata demikian, ia berupaya membantu pengendara itu untuk putar balik.

BERITA REKOMENDASI

Dari video yang terlihat, pengendara itu hendak melawan arah ke Puncak.

Sementara jalanan itu tampak dikhususkan bagi pengendara dari arah Puncak ke Jakarta.

Mobil pengendara berbaju merah itu tampak berdiam di sisi kirinya dan melawan arah.

Petugas pun dengan nada tinggi mencoba menjelaskan kepada pengendara tersebut.

Rupanya hal itu diprotes sang pengendara.


"Ya saya emosi, saya capek," kata petugas.

Sepertinya, pengendara itu juga mengatakan kalau dirinya juga lelah.

"Saya tahu persis, emang secapek apa jalan-jalan itu PSSI?" kata petugas itu lagi.

Rupanya, pengendara yang menolak diputar arah itu mengaku dirinya sebagai asisten pribadi salah satu pejabat.

Namun, polisi tidak membedakan siapapun yang melintas.

Di mana selain pelat F maka dilarang memasuki kawasan Puncak Bogor.

Pemaki Petugas di Sukabumi Minta Maaf

Di Sukabumi juga dilaporkan seorang pria dan wanita yang memaki-maki petugas di pos penyekatan Benda, Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat viral di media sosial.

Bahkan, pengacara kondang Hotman Paris menyoroti kelakuan dua penumpang di mobil Honda Mobilio yang maki petugas di pos penyekatan perbatasan Sukabumi.

Belakangan keduanya Raminto dan Hesti yang merupakan warga Bekasi Selatan, Jawa Barat meminta maaf, Minggu (16/5/2021) sore.

Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif mengatakan, Raminto dan Hesti datang langsung ke Polres Sukabumi untuk meminta maaf, Minggu sore.

"Hari ini kita telah kedatangan secara sukarela ibu Hesti dan H Raminto ke kantor Satreskrim Polres Sukabumi atas kejadian berita viral ibu-ibu memaki petugas kepolisian di pos penyekatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi yang terjadi pada hari Sabtu tanggal 15 Mei 2021 pukul 10.00 WIB," katanya.

"Perlu diketahui bahwa kedatangan ibu Hesti di Polres Sukabumi atas kesadaran pribadi beliau, dari hasil pemeriksaan penyidik, bahwa apa yang telah dilakukan ibu Hesti tersebut sudah masuk dalam unsur melawan hukum," jelasnya.

Ia mengatkan, unsur melawan hukum yang dilakukan pria dan wanita asal Bekasi ini yaitu undang-undang nomor 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular, pasal 216 KUHP tentang tidak menuruti perintah yang dilakukan menurut undang-undang.

Ketiga, pasal 315 KUHP tentang penghinaan ringan.

Pria dan wanita yang memaki-maki petugas di pos penyekatan Benda, Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat meminta maaf, Minggu (16/5/2021).
Pria dan wanita yang memaki-maki petugas di pos penyekatan Benda, Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat meminta maaf, Minggu (16/5/2021). (Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin)

Menurutnya, dengan Briptu Febio Marcelino yang menjadi korban makian pria dan wanita itu telah memafkan kejadian tersebut.

"Atas perbuatannya ibu Hesti dan bapak Raminto menyadari bahwa tindakan yang sudah dilakukan melanggar ketentuan hukum.

Dengan itikad baiknya ibu Hesti meminta maaf kepada petugas kepolisian atasnama Briptu Febio dan kepolisian negara RI," jelasnya.

"Saya Kapolres Sukabumi memberikan apresiasi kepada anggota saya yang melaksanakan tugas dengan baik dan menyayangkan kejadian tersebut, disinilah kita diuji kesabaran sebagai anggota kepolisian dalam melaksanakan tugas, dan disinilah kita lihat kesadaran masyarakat dalam mematuhi anjuran pemerintah," terangnya. (TribunJakarta/Muji Lestari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas