Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahli Nilai Kasus Orang Tua Dihasut Dukun Bunuh Anak Tak Berkaitan dengan Latar Belakang Pendidikan

Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel nilai kasus bocah yang dibunuh orang tua karena hasutan dukun tak berkaitan dengan pendidikannya

Penulis: Inza Maliana
Editor: Gigih
zoom-in Ahli Nilai Kasus Orang Tua Dihasut Dukun Bunuh Anak Tak Berkaitan dengan Latar Belakang Pendidikan
instagram/Tribun Jatim
Kasus dugaan pembunuhan terhadap bocah A di Temanggung, Jawa Tengah. Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel nilai kasus bocah yang dibunuh orang tua karena hasutan dukun tak berkaitan dengan pendidikannya 

"Beda dengan pembunuhan, apalagi pembunuhan berencana," ungkapnya.

Reza menilai, sosok dukun yang telah ditetapkan sebagai tersangka ini adalah dalang dari pembunuhan ini.

Sementara, peran orang tua yang menenggelamkan A di bak mandi merupakan eksekutornya.

"Dukun adalah mastermind. Orang tua adalah eksekutor. Kenapa orang tua tetap sebagai pelaku, karena mereka tahu bahwa menenggelamkan orang sedemikian rupa bisa mengakibatkan orang tersebut meninggal dunia, betapa pun mereka tidak punya niat untuk menghabisi orang (anak) tersebut," ujar Reza.

Latar Belakang Pendidikan Orang Tua A

Kapolres Temanggung, AKBP Benny Setyowadi mengungkap latar belakang pendidikan orang tua A, yang menenggelamkan anaknya di bak mandi sampai tewas setelah dihasut seorang dukun.

Menurut Benny, keduanya merupakan lulusan SMA.

Berita Rekomendasi

Sang ayah bekerja sebagai tukang truk karet dan sang ibu bekerja sebagai tukang jahit.

Baca juga: Asisten Dukun Tersangka Kasus Tewasnya Bocah 7 Tahun di Temanggung Santai Saat Dihadirkan Polisi

"Pekerjaan orang tua, Bapaknya merupakan tukang truk karet di lingkungan Bejen."

"Kemudian ibunya tukang jahit. Tingkat pendidikan keduanya merupakan lulusan SMA," ujar Benny, dalam tayangan Youtube tvOne, Kamis (20/5/2021).

Sementara, Benny masih mendalami mengenai tingkat kepercayaan orang tua tersebut terhadap hal-hal gaib.

Para tersangka dugaan penganiayaan yang mengakibatkan meninggalnya bocah A, warga Desa Bejen, dihadirkan saat gelar perkara di Mapolres Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (19/5/2021).
Para tersangka dugaan penganiayaan yang mengakibatkan meninggalnya bocah A, warga Desa Bejen, dihadirkan saat gelar perkara di Mapolres Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (19/5/2021). (KOMPAS.COM/IKA FITRIANA)

"Ini kami akan gali lebih lagi, pemeriksaan masih terus berjalan bagaimana dengan tingkat kepercayaan yang bersangkutan terhadap hal-hal yang diluar nalar tersebut," tambahnya.


Dari data sementara, Benny menilai, faktor bujuk rayu dukun yang menuding kenakalan sang anak akan berakibat fatal di masa depan, mendominasi perilaku orang tuanya.

Sebab, tetangga di lingkungan Desa Bejen menilai, kenakalan dari anak tersebut masih sangat wajar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas