Pengidap Gangguan Jiwa di Tabanan Dikeroyok 3 Orang, Kaki Korban Patah
Pelapor bernama I Made Oka Astina, ponakan korban setelah lihat wajah, kepala serta tulang kaki kanan sang paman patah
Editor: Eko Sutriyanto
Awalnya, korban Ketut Budiasa ini sempat melemparkan sesuatu ke rumah para pelaku.
Karena pelaku mengetahui korban dalam keadaan depresi, ia kemudian mencoba untuk menegurnya.
Baca juga: Naomi Osaka Alami Depresi Kalau Ikut Jumpa Pers, Begini Sikap Penyelenggara Turnamen Prancis Terbuka
Hanya saja, Ketut Budiasa justru tak terima dan melawan pelaku.
Karena hal itu, emosi dari pelaku ini pun tersulut.
Selanjutnya dua keluarganya juga ikut emosi dan lantas melakukan penganiayaan terhadap korban.
Korban dan pelaku sempat adu mulut dan kemudian melakukan penganiayaan dengan batu bata yang ada di lokasi.
Akibatnya, korban mengalami beberapa luka yang parah pada areal wajah dan kepala.
Kemudian korban juga sempat terjatuh di got hingga mengakibatkan kaki kanannya patah tulang.
“Pelakunya tiga orang itu sekeluarga, satu bapak dan dua anaknya.
Mungkin mereka emosi karena tingkah laku korban yang sedang depresi ini.
Mereka kemudian melakukan penganiayaan dengan menggunakan batu bata dan korban juga sempat terjatuh ke got hingga kakinya patah.
Sekarang sudah mendapatkan perawatan intensif di BRSU Tabanan,” ungkapnya.
Disinggung mengenai pelaku, Kompol Ardika masih enggan berkomentar lebih jauh.
Yang jelas, pihaknya telah mengamankan tiga pelaku Bernama Pan Resty (57), I Wayan Restu Diarta (34) serta I Made Rai (28) kemarin (Selasa 1 Juni 2021) malam.
“Saat ini, pelaku sudah kita amankan dan sedang mendalami keterangannya,” tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Budiasa Alami Luka di Wajah dan Patah Tulang, Jadi Korban Pengeroyokan di Tabanan