Sumatera Selatan – Rumania Jalin Kerja Sama Rekayasa Cuaca (1)
Sumetara Selatan akan kerjama sama dengan negara Rumania untuk merekayasa cuaca menggunakan rocket.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru baru-baru ini menerima Kunjungan Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Rumania dan Republik Moldova beserta delegasi Rumania.
Kunjungan tersebut dalam rangka kejasama dan misi, investasi dari Pengusaha Rumania di Sumsel. Pertemuan diadakan di Griya Agung.
"Proses untuk mendatangkan delegasi ini cukup lama, prosenya butuh waktu satu tahun. Jadi cukup terkoordinasi antara pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Sumsel," kata Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Rumania, M Amhar Azeth saat diwawancarai secara khusus oleh Tribun Sumsel di Griya Agung, Sabtu (29/5/2021).
Menurutnya, ada tiga wilayah yang akan dikunjungi yaitu Sumsel, Bangka Belitung dan Kalimantan tengah. Sumsel menjadi salah satu Provinsi yang dipilih, karena potensi sumberdaya yang ada memang cukup banyak.
Berikut wawancara khusus Tribun Sumsel dengan Duta Besar LBBP RI untuk Rumania M Amhar Azeth,
Berapa lama proses untuk bisa diadakan pertemuan ini?
Proses untuk mendatangkan delegasi ini cukup lama yaitu prosenya butuh waktu selama satu tahun. Jadi cukup terkoordinasi antara Rumania dengan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Sumsel.
Bagaimana hasil pertemuannya?
Hasil diskusi tadi bahwa Gubernur berdasarkan masukan dari staf dan pengalaman beliau tentang kondisi di Sumsel, apa yang perlu dikerjasamakan.
Pertama rekayasa cuaca, karena Rumania merupakan negara pertama di Eropa Timur yang menggunakan teknologi rekayasa menggunakan roket, selain Rusia.
Teknologi ini 85 persen akurasinya cukup bagus, daripada teknologi dengan pesawat yang menyebar garam. Itu yang diminta gubernur.
Lalu ribuan sumur tua, untuk bisa dimanfaatkan dengan teknologi Rumania. Karena Rumania adalah satu-satunya negara di dunia yang mengelola sumur minyak.
Kemudian yang ketiga, pengembanganbiakan sapi. Seperti yang diketahui, bahwa 23 persen kebutuhan daging sapi nasional itu baru bisa tercukupi oleh ternak penggemukan sapi di Indonesia.
Untuk itulah gubernur tertarik teknologi pengembangbiakan dari Rumania. Karena Rumania mempunyai sejarah panjang tentang peternakan sapi di Eropa, hasil dari peternakan di Rumania itu disuplai ke Uni Eropa dan Timur Tengah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.