Fakta-fakta Kasus Corona di Bangkalan Melonjak setelah Lebaran, Klaster Keluarga Mendominasi
Fakta-fakta kenaikan kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura. Klaster keluarga hingga penyekatan di jembatan Suramadu.
Penulis: Nuryanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Kasus virus corona (Covid-19) di Kabupaten Bangkalan, Madura, terjadi kenaikan dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan analisis Dinkes Bangkalan, kenaikan kasus Covid-19 di Bangkalan secara signifikan terjadi pada minggu ke-22 (29 Mei 2021) atau 14 hari pasca Lebaran 2021, dengan jumlah kasus sebanyak 203 kasus.
Artinya, terjadi transimisi lokal selama 14 hari sebelum tanggal sakit atau yang atau disebut masa inkubasi.
Berikut fakta-fakta terkait kenaikan kasus Covid-19 di Bangkalan:
Klaster Keluarga
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Sudyo, menyampaikan klaster keluarga mendominasi kenaikan kasus Covid-19 di Bangkalan.
“Izin melaporkan, sejauh ini klaster keluarga mendominasi," ujarnya, dikutip dari TribunMadura.com, Minggu (6/6/2021).
"Teman-teman nakes (tenaga kesehatan) yang ada di Puskesmas Arosbaya itu jumlahnya sudah puluhan yang terpapar, kelelahan, bahkan salah seorang tenaga kesehatan kami kemarin, bidan senior meninggal karena Covid-19,” ungkapnya.
Baca juga: 20 Orang Terpapar Virus Corona, Klaster Covid-19 di Pabrik Tas yang Baru Beroperasi Sebulan
Belasan Nakes di RSUD Syamrabu Terpapar
Direktur Umum RSUD Syamrabu Bangkalan, dr H Nunuk Kristianti, mengatakan pihaknya akan menuruti apa yang menjadi kebijakan Tim Satgas Penanganan Covid-19 Jatim terkait status RSUD Syamrabu ke depan.
“Bagaimana baiknya, kami ikuti saja. Sepertinya (kasus Covid-19) terus bertambah dan ini saya mohon kebijakannya bagaimana, apakah kami mau dijadikan rumah sakit khusus Covid-19, kami ikut saja demi keselamatan pasien dan masyarakat,” kata Nunuk.
Ia melanjutkan, jumlah nakes RSUD Syamrabu yang terpapar saat ini sekitar 18 orang terdiri dari 8 nakes dan perawat, 4 staf administrasi, hingga dokter senior spesialis radiologi, Eko Sony Tejolaksito, Sp Rad meninggal dunia, Sabtu (6/6/2021).
Total Sumber Daya Manusia (SDM) yang beraktifitas di RSUD Syamrabu Bangkalan, disebutkan dr Nunuk, lebih dari 1.000 orang.
“Kami telah melakukan swab antigen kepada SDM kami yang kontak langsung dengan pasien positif, jika positif kami lanjutkan pemeriksaan PCR,” jelasnya.
Baca juga: 22 Warga Kayu Putih Positif Corona: 6 Isolasi Mandiri, 3 Dirawat di RS Haji, 13 di Wisma Atlet