Kesal Kerap Dianiaya, Istri Siram Air Panas ke Suami yang Sedang Tidur, Langsung Kabur Bawa Anak
Seorang istri di Kabupaten Serang, Banten nekat menyiram air panas ke suaminya yang sedang tidur.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNNEWS.COM - Seorang istri nekat menyiram air panas ke suaminya yang sedang tidur.
Sebelum kejadian, keduanya sempat terlibat cekcok lantaran korban dua hari tak pulang ke rumah.
Lalu saat pulang, korban hanya membawa uang Rp 30 ribu.
Pelaku yang juga merasa kesal kerap dianiaya korban kemudian memasak air panas. Ia lalu menyiramkan air panas tersebut ke suaminya.
Setelah melakukan aksinya itu, pelaku langsung keluar dari rumah dengan membawa anaknya.
Peristiwa itu terjadi di Kampung Bingkuang, Desa Teras, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (4/6/2021).
Baca juga: Wanita di Serang Nekat Siram Tubuh Suaminya dengan Air Panas, Pelaku Tak Tahan Kerap Dianiaya Korban
Kesal lantaran kerap dianiaya, Suk (31) tega menganiaya suami, Sopan Sopian (38) dengan cara menyiram dengan air panas.
Saat kejadian, sang suami sedang tidur pulas di sofa ruang tamu rumah mereka.
Kanit Reskrim Polsek Carenan Bripka Lupianto mengatakan peristiwa tersebut dipicu lantaran si istri kesal dengan suaminya yang kerap menganiaya. Selain itu, juga dikarenakan faktor ekonomi.
Lupianto menjelaskan kronologi kejadian bermula saat korban yang bekerja sebagai supir angkot pulang ke rumahnya dan terjadilah pertengkaran antara keduanya (suami dan istri).
"Istrinya ini menyebutkan bahwa suaminya sudah dua hari tidak pulang kerumah, dan pada saat pulang hanya membawa uang sekitar Rp 30.000 dan terjadilah rasa curiga di situlah dipicunya pertengkaran," ujarnya kepada TribunBanten.com di Mapolsek Carenang, Senin (7/6/2021).
Saat itu, si istri menanyakan keberadaan suaminya yang tidak pulang selama dua hari terakhir. Si istri juga mempertanyakan suaminya yang begitu pulang tidak memberikan uang.
Suk tidak mendapat jawaban hingga terlibat cekcok mulut. Suk juga mengaku malah mendapat perlakukan kasar.