Polres Probolinggo Amankan 10 Orang Pelajar dan Remaja Putus Sekolah yang akan Tawuran
Polisi juga terpaksa mengamankan 10 unit motor milik para pelajar karena kendaraan pelajar sudah dimodifikasi dan tidak dilengkapi surat-surat
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Tony Hermawan
TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Buntut aksi penyerangan antarsekolah di Probolinggo Jawa Timur akhirnya polisi mengamankan 10 pelajar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun 10 orang yang diamankan sebagaian besar statusnya murid SMKN 4.
Namun, ada juga pemuda putus sekolah alias drop out.
Mereka terjaring razia saat petugas melakukan patroli di titik-titik rawan pasca tawuran antar pelajar di Probolinggo, beberapa hari lalu.
Petugas saat itu menjumpai 10 pelajar yang disinyalir terlibat aksi penggerudukan di SMK Ahmad Yani. Akhirnya mereka diamankan ke Kantor Polres Probolinggo Kota.
Wakapolres Probolinggo Kota Kompol Khoiril mengatakan, saat ini polisi masih mendalami lebih lanjut keterlibatan mereka dalam aksi penyerangan antarsekolah.
Selain itu polisi juga akan menggelar tes urin terhadap 10 pelajar untuk mengetahui kemungkinan penggunaan narkotika.
"Kami akan melakukan pembinaan, pendataan setelah itu kami akan serahkan ke orang tuanya," katanya.
Baca juga: Gara-gara Masalah Asmara, Sekelompok Remaja Terlibat Tawuran, Satu Orang Tewas
Dalam penangkapan ini, kata Khoiril, polisi juga terpaksa mengamankan 10 unit motor milik para pelajar. Sebab, sebagaian besar kendaraan pelajar sudah dimodifikasi dan tidak dilengkapi surat-surat.
"Kendaraan mereka nanti boleh diambil asalkan dikembalikan sesuai standar dan bisa menunjukkan surat-surat kepemilikan," tegasnya.
Diketahui, baru-baru ini di media sosial banyak tersebar video singkat menampilkan SMK Ahmad Yani diserang ratusan pelajar.
Diduga aksi tidak terpuji itu dilakukan oleh oknum murid SMKN 4 saat sedang merayakan kelulusan dengan menggunakan sepeda motor.
Namun, ketika melintasi depan SMK Ahmad Yani mereka melempari gedung sekolah dengan batu.
Untungnya saat penyerangan itu terjadi, tidak banyak murid dan guru yang berada di sekolah. Hanya sebagaian fasilitas sekolah rusak seperti atap gedung dan beberapa kaca jendela pecah.
Sementara untuk mencegah aksi penyerangan atau tawuran kembali terjadi Polresta Probolinggo kini rutin menggelar razia pelajar.
Selain itu, polisi juga akan melakukan kunjungan ke sejumlah sekolah guna memberikan sosialisasi soal pentingnya taat aturan lalu lintas dan himbauan pencegahan tawuran pelajar.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul 10 Pelajar Probolinggo Ditangkap Polisi Diduga Terlibat Penyerangan Antar Sekolah