Dendam Suami Dibunuh Kakak, Wanita di Riau Ini Siksa Keponakan Hingga Tewas Dikubur Hidup-hidup
Tujuannya untuk mengetahui kondisi psikologis si korban yang sudah cukup lama mendapat dera dan siksaan baik secara fisik maupun mental.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, KUANTAN SINGINGI - Diliputi rasa dendam terhadap kakaknya, seorang wanita di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, menyiksa keponakan sendiri hinggaa meninggal dunia.
ML (13) disiksa bahkan dikubur hidup-hidup hingga akhirnya meninggal dunia.
DL dibantu suami keduanya, BNZ, menyiksa dua keponakannya ML dan AL hingga ML meninggal dunia.
Ironisnya, aksi ini disaksikan oleh adik korban (AL) dan anak pelaku hingga mereka mengalami trauma.
Para pelaku kini telah ditahan.
Sementara jajaran Polres Kuansing membawa AL, 11 tahun, korban kekerasan paman dan tantenya ke psikolog di Pekanbaru.
Baca juga: Disiksa, Ditelanjangi hingga Disiram Minyak Tanah, Reni Dipaksa Mengaku Berselingkuh oleh Suaminya
Ini untuk mengetahui kondisi psikologis si korban.
Tujuannya untuk mengetahui kondisi psikologis si korban yang sudah cukup lama mendapat dera dan siksaan baik secara fisik maupun mental.
Gadis cilik berusia 11 tahun itu juga menjadi saksi penganiaayaan yang juga diterima sang kakak berinisial ML hingga meregang nyawa dengan cara mengenaskan, dimasukkan dalam karung dan dikubur hidup-hidup.
"Yang adiknya itu (AL) sekarang kita bawa ke psikolog di Pekanbaru. UIR," kata Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto SIK, MM melalui Kasat Reskrim Boy Marudut SH, Rabu (9/6/2021) kepada Tribunpekanbaru.com .
Baca juga: Anak Siksa Ibu Kandung, Korban Disiram Air Panas, Warga Sebut Pelaku Sering Bertingkah Aneh
Entah apa yang berkecamuk di benak gadis cilik itu saat mengalami penyiksaan keji dari bibinya berinisial DL 27 tahun dan suami baru snag bibi, BNZ, 27 tahun.
Kedua anak perempuan itu harus rela diasuh dan menerima kekerasan bertubi-tubi setelah ayahnya dipenjara, sedangkan sang ibu sudah lama meninggal dunia.
Keluarga terdekat mereka hanya sang bibi.
Penyiksaan yang dialami kedua korban terjadi sejak tahun 2019 lalu.