Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dari Beberapa Tambang Emas Ilegal Ini KKB Papua Dapat Uang Untuk Beli Senjata Baru

Tambang emas ilegal menjadi salah satu sumber dana Kelompok Kriminal Bersenjata untuk membeli senjata baru.

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Dari Beberapa Tambang Emas Ilegal Ini KKB Papua Dapat Uang Untuk Beli Senjata Baru
Surya
KKB Papua. 

Pemerintah sulit menjangkau lokasi penambangan itu karena sangat jauh.

Bahkan sekadar penertiban pun sulit dilakukan.

"Kita sudah usulkan wilayahnya, sampai sekarang belum dikeluarkan izin oleh menteri (ESDM) supaya kita bisa pantau. Itu masih ilegal makanya kami tidak bisa bikin apa-apa," kata Frets saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (9/4/2021).

Sampai saat ini masih ada 6 KKB Papua yang masih aktif seperti dijelaskan oleh Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius D. Fakhiri dikutip dari Tribun Kaltim.

Sedangkan beberapa pimpinannya yang masih beroperasi yaitu Egianus Kogoya, Lekagak Telenggen, Sabinus Waker dan beberapa lainnya.

“Mereka masih aktif melakukan kekerasan bersenjata yang akhirnya menjadi teror bagi masyarakat,” imbuh Fakhiri, Minggu (2/5/2021).

“Dari kepolisian, dari yang sudah kami petakan, sebenarnya kelompok ini adalah kelompok yang besar, tapi yang aktif ada enam kelompok di Puncak, Intan Jaya dan Nduga," ujar Kapolda.

Berita Rekomendasi

Fakhiri pun membeberkan sepak terjang masing-masing kelompok.

Pada 2021, KKB pimpinan Lekagak Telenggen menjadi kelompok yang paling aktif membuat "aksi kekerasan" di Kabupaten Puncak.

Kemudian KKB Pimpinan Sabinus Waker pada 2020 "sangat meresahkan" di Intan Jaya.

Selain itu, Fakhiri menyebut kelompok baru yang merupakan bagian dari kelompok Lekagak Telenggen yang mulai "aktif melakukan teror".

"Ada kelompok Lekagak Telenggen, Militer Murib, Sabinus Waker, ada kelompok Paniai, ada kelompok Ndugama Egianus Kogoya, dan ada sempalan-sempalan kelompok Lekagak yang sudah muncul," tutur perwira menengah Polri dengan tiga melati dipundaknya tersebut.

Selain enam kelompok tersebut, Fakhiri mengungkapkan sudah ada beberapa KKB yang sudah tidak aktif. Bahkan sudah ada yang telah kembali di tengah masyarakat.

"Ada kelompok lain yang kami syukuri sudah tenang, ada yang sudah kembali melakukan aktivitas sebagaimana masyarakat biasa," dia menjelaskan seperti dikutip dari Kompas.com. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul Senjatanya Bisa Baru-baru dan Terus Canggih, Terkuak Dari Mana Pembelian Senjata Api dan Amunisi KKB Papua

Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas