Kasus Covid-19 di Bogor Melonjak, Bima Arya Berlakukan Ganjil Genap di Hari Sabtu dan Minggu
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Bima Arya, meminta seluruh rumah sakit menambah fasilitas ruang isolasi atau ICU
Penulis: Sinatrya Tyas Puspita
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Pasien terus bertambah
Sementara kata Wali Kota Bogor, angka BOR di RSUD Kota Bogor sudah sekitar 75 persen dan pasien terus bertambah.
“Tadi malam cukup padat arus pasien masuk ke RSUD, sehingga RSUD harus menambah hingga 138 bed, tetapi belum pernah RSUD menerima lonjakan pasien Covid-19 begitu tinggi dalam waktu bersamaan seperti ini,” jelasnya seperti dikutip TribunnewsBogor.
Menurut dia, Kota Bogor harus melakukan langkah-langkah cepat dan antisipasi terhadap varian baru Covid-19 yang sudah masuk ke Jakarta.
“Kota Bogor harus melakukan langkah cepat, karena konektivitas Jakarta dengan Bogor sangat erat,” katanya.
Pihaknya meminta agar seluruh rumah sakit menambah fasilitas ruang isolasi atau ICU untuk mengantisipasi lonjakan kasus.
Selain itu, Bima Arya meminta kepada warga Kota Bogor agar mengurangi mobilitas.
Jika tidak ada kepentingan yang penting kecuali terkait dengan tugas atau pekerjaan, maka sebaiknya menahan diri keluar rumah.
“Karena data menunjukan bahwa mobilitas ini sangat berbanding lurus dengan lonjakan kasus positif,” tegasnya.
Untuk akhir pekan, ia juga meminta kepada warga Kota Bogor untuk tidak berwisata dan warga diluar Kota Bogor agar menahan diri.
Khusus untuk pendidikan tatap muka sementara dihentikan simulasinya sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian.
Hal ini mengantisipasi beberapa klaster yang timbul dari lembaga pendidikan.
“Laporan terakhir di Pesantren Madani sudah ada 93 kasus, hari ini bertambah 18 kasus lagi,” sebutnya.
Bima Arya juga kembali mewanti-wanti agar seluruh lembaga pendidikan yang akan menyelenggarakan tatap muka atau siswa-siswinya berasal dari luar kota agar tidak menggelar pembelajaran tatap muka.