DPW PKS DIY Serukan Gerakan Tinggal di Rumah Saja
Penambahan harian kasus positif Covid-19 yang tinggi, jumlah yang meninggal dunia karena Covid-19 di DIY juga sudah mengkhawatirkan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Peningkatan harian kasus positif Covid-19 di DIY terhitung tinggi, dengan tren yang terus bertambah.
Laporan dinas kesehatan (dinkes) kabupaten/kota serta Rumah Sakit Rujukan Covid-19 pada Jum'at (25/6/2021), terdapat penambahan 783 kasus positif Covid-19.
Kemudian pada Sabtu (26/6/2021), terdapat penambahan 782 kasus.
Pada hari berikutnya, Minggu (27/6/2021), penambahan kasus positif meningkat signifikan sampai ke angka 830, yang berlanjut pada Senin (28/6/2021) dengan angka 859 penambahan kasus positif.
“Laporan terbaru pada Selasa (29/6/2021) lalu, penambahan kasus positif perharinya masih menyentuh angka 850 kasus.
Baca juga: Kata Kapolres Lebak soal Alasan Sejumlah TKA China Ditolak saat Minta Divaksin Covid-19
Ini masih sangat tinggi peningkatan kasus positif Covid-19 untuk hitungan harian,” ucap Ketua DPW PKS DIY HM Agus Mas'udi ST dalam siaran persnya Rabu (30/6/2021).
Selain penambahan harian kasus positif Covid-19 yang tinggi, jumlah yang meninggal dunia karena Covid-19 di DIY juga sudah mengkhawatirkan.
Menurut data dinkes kabupaten/kota juga, Selasa (29/6/2021), terdapat angka 1.529 terkonfirmasi meninggal karena virus Corona ini.
Dikatakan Agus Mas’udi, DPW PKS DIY mengeluarkan seruan terkait melonjaknya kasus Covid-19 tersebut.
Pertama, masyarakat harus meningkatkan disiplin pelaksanaan protokol kesehatan (prokes), yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas (5 M).
Baca juga: Ben Kasyafani Pernah Terpapar Covid-19, Indra Pengecap Terganggu, Nasi Goreng Terasa Hambar
“Kami melihat beberapa waktu ke belakang, aturan tentang prokes mulai mengendur baik pelaksanaan maupun penegakannya.
Dimana, Pemda DIY dan Kab/Kota harus tegas dalam menegakkan aturan tersebut,” ujar Agus.
DPW PKS DIY juga menyerukan gerakan ‘tinggal di rumah saja’. Ia mengimbau agar masyarakat berupaya sebisa mungkin lebih banyak tinggal di rumah dan menghindari aktivitas yang memiliki resiko penularan Covid, semisal ke tempat berkerumunnya orang (tempat wisata, pusat perbelanjaan, dan sebagainya).
Juga, menunda dulu melakukan pertemuan, makan bersama, ngopi bareng, bepergian satu mobil bersama-sama dengan yang tak tinggal serumah, dan bepergian keluar kota/daerah.
“Ketiga, bagi masyarakat yang positif Covid, segera melaporkan kepada pihak-pihak terkait (pengurus RT/RW, Puskesmas setempat, dan struktur PKS) ketika dirinya atau keluarganya dinyatakan positif Covid, mengalami gejala yang mengarah kepada Covid, atau sebagai kontak erat pasien positif Covid,” imbuhnya.
Ia menilai, hal itu penting dilakukan sebagai langkah tracing dan pencegahan tersebarnya Covid secara lebih luas.
Harapannya, dengan komunikasi yang baik penanganan bisa lebih dini, optimal, dan terhubung fasilitas kesehatan pemerintah.
“Merujuk kepada informasi resmi pemerintah (Kemenkes, Satgas Covid pemerintah setempat, dan sebagainya), agar tak terjebak berita hoaks maupun pro kontra seputar Covid yang tak perlu.
Lalu, kepada kader-kader PKS yang menjadi anggota DPRD tingkat DIY dan Kabupaten/Kota, untuk memperjuangkan kebijakan publik yang mendorong upaya menghentikan penyebaran Covid sesegera mungkin, serta penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai,” terang Agus.
DPW PKS DIY juga meminta pemerintah terus melakukan langkah-langkah pendampingan dan advokasi kepada masyarakat dalam upaya pencegahan maupun penanganan kasus Covid.
Baca juga: Fraksi PKS Tolak Rencana Sanksi Denda Bagi Warga Tak Mau Divaksin Covid-19
Termasuk, pejabat tak melakukan perjalanan dinas ke luar daerah
“Kepada Pemda DIY, agar tak ragu menarik rem darurat. Dibutuhkan langkah konkrit dan tegas, yang sifatnya extraordinary untuk menurunkan kasus covid di DIY.
Angka covid bukan sekadar angka statistik, tapi angka dimana banyak keluarga yang kehilangan nyawa saudaranya,” tandas Agus.
PKS juga menyerukan, bahwa penyediaan fasilitas kesehatan harus dipastikan bisa bertahan, baik ketersediaan ruang/alat maupun nakesnya.
“Guna mengendalikan mobilitas masyarakat, jika diperlukan. Pemda DIY dan Kab/Kota jangan ragu untuk menutup pusat-pusat keramaian, semisal mall/pertokoan dan tempat-tempat wisata sementara waktu.
Selain itu, Pemda DIY perlu melakukan refocusing APBD 2021 untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak langsung pada penutupan kegiatan tersebut.
“Ketujuh, PKS DIY siap menjadi bagian solusi dan mitra pemerintah dalam hal sosialisasi, percepatan vaksinasi dan berbagai hal lain yang dibutuhkan oleh pemerintah.
Terakhir, menyerukan kepada masyarakat DIY untuk semakin mendekatkan diri Allah Tuhan Yang Maha Esa, dengan memperbanyak zikir, doa, sedekah, dan menolong sesama yang sedang membutuhkan,” kata Agus. (rls)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul PKS Minta Pemda DIY Jangan Ragu Tarik Rem Darurat