Penambangan Timah Ilegal Mengancam Bangka Belitung Jika Tak Dikelola Secara Benar
Idealnya penambangan ilegal harus ditindak. Namun beberapa hal harus dipikirkan solusinya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG - Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro mengungkapkan pertambangan timah di Bangka Belitung harus dikelola secara benar dan tak boleh dikelola secara sembrono.
Sebab jika tambang timah ilegal tak terkontrol, maka ancaman tidak hanya pada sektor lingkungan, tetapi ekonomi.
Pemerintah pusat menurut Komaidi Notonegoro sebetulnya pernah menyoroti masalah tambang timah di Bangka Belitung.
"Saya kira merapikan pertambangan timah ini sudah dilakukan sejak era SBY, melalui proses clear and cleane. Namun kenyataannya ini gak sepenuhnya selesai, fakta di lapangan masih ada tambang ilegal," kata Komaidi Notonegoro, Kamis (1/7/2021).
Menurut Komaidi Notonegoro, idealnya penambangan ilegal harus ditindak. Namun beberapa hal harus dipikirkan solusinya.
Apalagi penambangan di Bangka Belitung melibatkan penambang rakyat.
"Karena kondisi ini sudah berjalan lama, harus ada payung hukum bagaimana ada solusi bagi aktivitas penambangan bisa dipertanggung jawabkan," kata Komaidi Notonegoro.
Menurutnya, jika tak dikelola secara baik, menerapkan prinsip good minning practice (GMP), akan ada masalah serius ke depannya.
Baca juga: Detik-detik Penambang Timah di Belitung Timur Tewas Diterkam Buaya, Tubuh Korban Sudah Tak Utuh
"Harus tegas dan ada solusi. Jangan ada pilih kasih dalam praktik-praktik seperti ini," kata Komaidi Notonegoro.
Menurut dia praktik pertambangan yang baik akan akan menentukan keberlangsungan bisnis pertambangan timah di Bangka Belitung.
Dia berkaca kepada sejumlah daerah yang mempunyai masalah yang mirip dengan Bangka Belitung. Risiko ekonomi seperti menurunnya daya beli akan jadi ancaman jika pertambangan selesai.
"Kita bisa belajar dengan sejumlah daerah, misalnya seperti di Bontang, ketika LNG Badak tidak jalan, ekonomi masyarakatnya sangat terpengaruh. Jangan sampai terjadi di Bangka Belitung. Pertambangan pasti habis, pemerintah daerah dan pusat harus memikirkan sektor jasa dan pertanian atau sektor lain yang bisa menopang ekonomi," katanya.
Masalah lainnya yang juga paling berbahaya adalah tanggung jawab terhadap lingkungan. Menurut Komaidi Notonegoro, penambangan ilegal sangat berbahaya terhadap kelestarian lingkungan.
"Siapa yang bertanggung jawab, semuanya. Karena tidak mungkin cuma menyalahkan perusahaan yang membeli timah dari tambang ilegal, pengawasan yang terlalu longgar menyebabkan hal ini," kata Komaidi Notonegoro.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.