5 Hari Belum Pulang, Petugas Kamar Mayat RSBP Sekupang Batam Sibuk Bungkus Jenazah Pasien Covid-19
Tak sedikit pasien covid-19 meninggal dunia. Petugas kamar mayat di RSBP Sekupang, Batam, sampai kelimpungan.
Editor: Willem Jonata
Yang mereka tahu, hanya bergelut dengan jenazah. Memandikan mayat, mengkafani, mewrapping hingga menguburkannya di pemakaman.
Dia, Nurdin (50) tahun, Ninuk alias Siti Aminah (55) serta Syukur Latif (40) mereka sudah menua.
Tiga sekawan ini punya sederet cerita perjalanan yang hampir sama bak kisah sinetron 'persahabatan bagai kepompong'.
Kurun waktu 20 an tahun lamanya, ketiga sekawan ini telah melewati hari hari kerja bersama-sama di kamar mayat Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam yang berada di Tanjung Pinggir, Sekupang itu.
Jika Nurdin sudah 20 tahun bertugas, rekannya Ninuk juga sudah 21 tahun sementara Syukur baru 17 tahun rentang waktu kerja mereka tidak begitu jauh.
Puluhan tahun bertugas bersama, bukanlah waktu yang singkat bagi Nurdin, Ninuk dan Syukur.
Bahkan perjalanan kerja bersama dan kerjasama yang dilalui mereka melahirkan persahabatan yang erat bagi ketiga orang tua ini.
Nurdin seakan ingin mengungkapkan pengalaman mendalam yang dialaminya, namun ia terlihat lelah.
“Mas itu ada kopi, diminum loh,” ucap Nurdin menawarkan kopi yang di dalam teko.
Nurdin orangnya pendiam, senyumannya mahal. Jika orang pertama kali mengenalinya, Nurdin akan terlihat ‘jutek’ namun ternyata ia pria yang baik dan ramah.
Nurdin mengaku bekerja sebagai petugas kamar jenazah merupakan pekerjaan yang butuh pengorbanan dan hati yang ikhlas.
Bukan tanpa alasan, selain bertugas mengurusi mayat hingga ke pemakaman ia juga merangkap tugas sebagai supir mobil jenazah, ambulans.
Setiap kali ada pasien darurat dan penemuan mayat, ia harus terlibat.
Bekerja tak kenal waktu, bahkan hari weekend Sabtu dan Minggu pun harus masuk jika ada jenazah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.