Minta Pintu dan Jendela Rumah Ditutup, Camat di NTT Pamit Tidur, tapi Ditemukan Tewas Bunuh Diri
Seorang camat di NTT ditemukan tewas bunuh diri. Sebelumnya, ia sempat pamit tidur dan meminta pintu-jendela rumah ditutup.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
Saat mereka masuk ke dalam kamar milik Lukas, keduanya mendapati korban sudah dalam kondisi tergantung di dekat dinding kamar.
Baca juga: Bocah 7 Tahun di NTT Tewas Digigit Anjing Rabies, Korban Alami Gejala Air Liur Berlebih & Takut Air
Baca juga: FAKTA-FAKTA Bocah SMA di NTT Bunuh Tantenya, Pelaku Kesal Korban Tak Mau Diajak Hubungan Badan
"Saat itu korban menggunakan kemeja batik warna biru dipadukan celana kain warna hitam."
"Ketika ditemukan pada leher korban terdapat seutas tali nilon berwarna oranye, melihat kejadian tersebut kedua saksi berteriak sambil menangis," papar Handrio.
Saksi lakukan pertolongan pertama
Kornelis langsung keluar rumah memberitahu saudara kandung korban, Marieti Kaborang, tentang kejadian tersebut.
Setelah itu, Kornelis mengambil parang dan memotong tali yang terikat pada leher korban.
Lalu, para saksi dibantu tetangga mengangkat korban ke balai-balai rumah dan melakukan pertolongan pertama.
"Karena kondisi korban yang tidak bisa ditangani, sehingga korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Kriset Lindimara dengan menggunakan kendaraan pribadi milik keluarga," ungkap Handrio.
Setibanya di rumah sakit, petugas medis langsung memberikan pertolongan terhadap korban.
Namun, petugas medis mengatakan korban telah meninggal dunia.
Baca juga: Fakta Kakek Penggali Kubur Dibunuh Keponakan di Medan, Pelaku Makan Malam Usai Habisi Nyawa Korban
Baca juga: Sesosok Mayat Pria Ditemukan Terikat Dalam Karung, Diduga Dibunuh
Diduga depresi karena istrinya meninggal
Mengutip Kompas.com, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban diduga menderita depresi sejak istrinya meninggal pada 20 Mei 2021.
Sejak saat itu, korban mengalami susah tidur, sering menyendiri, dan jarang berkomunikasi dengan keluarga.
"Dimungkinkan korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dikarenakan depresi semenjak meninggalnya istri korban karena Covid-19," kata Handrio.